Partai Gelora Bersiap Didik Pemimpin Bangsa, Fahri Hamzah: Harus Punya Mental Indonesia Juara Dunia

16 Agustus 2020, 15:00 WIB
Fahri Hamzah. /Instagram @fahrihamzah

PR CIREBON - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia memang terlihat seperti partai baru yang belum memiliki jejak kiprahnya, tapi tidak perlu diragukan dengan deretan anggotanya yang terkenal dalam kancah politik Nusantara.

Bahkan, belum lama ini Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan sudah memiliki rencana untuk membuat bangsa-bangsa dunia kagum dengan keberhasilan bangsa Indonesia yang sudah mempersatukan keberagama Nusantara, sehingga ini juga bisa menjadi dasar bagi Indonesia untuk menyatukan dunia.

Langkah itu pun dapat dilakukan dengan dukungan ideologi Pancasila yang menjadi alat pemersatu Indonesia untuk mencapai kekuatan kelima dunia.

Baca Juga: DPC PDIP Medan Tegas Tolak Bobby Nasution, Kader Senior: 70 Persen Kami Lebih Siap Menangkan Akhyar

"Realitasnya Indonesia sudah menjadi bangsa besar selama 75 tahun sekarang. Keberagaman yang terdiri dari 17 ribu pulau lebih ini tetap bersatu, tentu saja membuat kagum bangsa-bangsa dunia. Ini bisa menjadi format untuk menyatukan dunia," kata Fahri dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Adapun hal itu dikatakan Fahri saat menyampaikan orasi kepemimpinan dengan tajuk "Bangkit Dari Krisis, Menjadi Kekuatan Kelima Dunia" dalam pembukaan acara Gelora Kemerdekaan 2020 di Jakarta pada Jumat, 14 Agustus 2020 malam.

Dalam orasi itu, Fahri menyatakan Partai Gelora sedang bersiap mendirikan Akademi Pemimpin Indonesia (API) yang akan diluncurkan pada Senin, 17 Agustus 2020 mendatang oleh Ketua Umum Partai Gelora Muhammad Anis Matta.

Baca Juga: Prestasi Membanggakan Indonesia, MUI Dukung Kombinasi Obat Covid-19 Anak Bangsa Diberi Izin Edar

Artinya, ini akan menjadi wadah untuk menyiapkan stok para pemimpin yang mengerti keadaan Indonesia sekarang dan masa depan.

"Pandemi Covid-19 telah mengubah cara memandang diri kita, ada yang pesimis dan tidak berani melangkah. Tetapi ini peluang, kesempatan kita sebagai bangsa. API akan mendidik pemimpin eksklusif, pemimpin berkarakter dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote," ujarnya.

Sedangkan bila menilik kondisi krisis saat ini, Fahri menilai ini bisa menjadi narasi dari kerja besar bangsa Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia, sekaligus menyamakan derajat Indonesia dengan bangsa-bangsa besar di dunia..

Baca Juga: Soal Kasus Jerinx SID, DPR: Warga Biasa Ditahan, Pejabat Klaim Penangkal Covid-19 Dibiarkan

Lebih lanjut, Fahri menilai saat ini adalah waktunya bagi Indonesia untuk bangkit menjadi bangsa besar. Meskipun ada pertanyaan besar, apakah keyakinan itu bisa dijalankan hingga menjadikan bangsa Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia, sekaligus pemimpin peradaban.

Namun demikian, Fahri tetap optimis karena pemahaman itu perlu ditelaah sendiri agar bisa melangkah ke depan. Terlebih, Indonesia saat ini masih diributkan dengan persoalan kecil seperti konflik mengenai ideologi Pancasila, meski konsep jati diri tersebut telah diselesaikan para "founding father".

"Kita perlu meninggikan kemampuan kapasitas negara, ibaratnya kita ini setinggi langit, tapi terbang kita terlalu rendah, negara seperti tidak berdaya , hanya mengerjakan kegiatan rutin saja. Pemimpin tidak mengerti apa yang dilakukan, padahal dia nahkoda dari kapal besar Indonesia," katanya.

Baca Juga: Pakai Hanbok Tradisional Cantik, ATEEZ Curi Pehatian Pemirsa di Hari Pembebasan Nasional ke-75 Korea

Lebih dari itu, Partai Gelora yang siap melahirkan pemimpin besar harus dilahirkan dengan API yang menjadi Kawah Candradimuka.

Pasalnya, API akan melatih pemimpin dengan pikiran tidak mudah tergoyahkan, berhati bersih, berkarakter dan pemimpin yang memukau, sekaligus memiliki pesona seperti Soekarno dan Muhammad Hatta.

Dengan demikian, pemimpin seperti Soekarno-Hatta yang akan disiapkan API Gelora, yaitu seorang pemimpin dengan kekuatan narasi dan realitas, sehingga bisa menjadikan Indonesia "Juara Dunia" atau paling tidak kekuatan kelima dunia.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler