Network
PR CIREBON - Bintang Mahaputera Nararya tengah direncanakan untuk diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dua orang yang selama ini kerap mengkritik pemerintahannya, Fadli Zon (FZ) dan Fahri Hamzah (FH).
Hanya saja, perencanaan itu justru menjadi kontroversi dalam masyarakat, termasuk pandangan dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Pasalnya, ia menilai pemberian Bintang Mahaputera Nararya bisa saja bertujuan untuk menjinakkan kaum oposisi pemerintah.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan Diklaim Jadi Kunci Akhiri Pandemi Covid-19, Pakar: AI Bisa Selamatkan Ribuan Nyawa
"Itulah pemerintah. Bisa saja memberi penghargaan itu cara halus untuk menjinakkan para pengkritik. Atau bisa juga untuk mendapatkan poin dari masyarakat. Karena yang mengkritik saja dapat penghargaan," ungkap Ujang dalam pernyataan yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari SindoNews melalui Warta Ekonomi pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Lebih lanjut, Ujang pun menilai hal tersebut bagian dari bagi-bagi penghargaan saja.
"Aneh memang. Karena saat ini kan FZ tak sekritis dulu. Karena saat ini Gerindra partai yang menaunginya juga ada dalam barisan pendukung pemerintah," jelas Ujang yang merupakan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia.
Baca Juga: Logo HUT RI ke-75 Dikritik Serupa Salib, Ngabalin: Jangan Sempit Kepala, Perempatan Jalan Gitu Juga
Adapun bila melihat ke belakang, Fahri Hamzah bersama elite Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia nampak pernah mendatangi Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.
Saat kunjungan itu, Partai Gelora memberikan dukungan Presiden Jokowi dan pemerintah untuk mengatasi wabah Covid-19 dan dampak sosial ekonomi bagi Indonesia.
