Munas Nasdem Soroti Penanganan Minyak Goreng, Kok Lama Amat Penanganannya ...

18 Juni 2022, 16:38 WIB
Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem soroti cara pemerintah tangani masalah minyak goreng./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Rupanya, Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem gerah juga dengan masalah minyak goreng. Ia menuding, kok urusan tetek bengek seperti yang di minyak goreng memerlukan waktu yang lama untuk penyelesaiannya.

Berbicara di Munas Pastai Nasdem pekan kemaren, partai ini rupanya tidak hanya bicara tentang pencalonan Presiden untuk Pemilu Pilpres 2024.

Ia mengingatkan Indonesia sebagai sebuah negara terbesar dalam menghasilkan minyak goreng. Tapi kesulitan - kelangkaan minyak - dalam kurun waktu  berbulan-bulan. Terus terang tentu ini menimbulkan pertanyaan bagi kita, ada apa sih?. Apa yang salah.

Baca Juga: Wawancara Joel Dahmen Setelah Putaran 2 di US Open 2022. Belum Terbiasa dengan Popularitas.

Dengan sumber daya alam yang berlimpah dan sumber daya manusia yang memadai semestinya menjadi modal besar bagi bangsa Indonesia untuk berkembang. "Tetapi realitas kehidupan yang ada dalam interaksi sosial membuat kita harus bisa menerima fakta objektif yang ada, kita masih jauh dari harapan," ujar dia.

Memang masalah minyak goreng belum menghasilkan sebuah solusi seperti yang diinginkanPresiden Jokowi. Tontonan oligopoli dari kekuatan industri minyak goreng nyaris membuat pemerintah menjadi tidak berdaya.

Minyak goreng di ekspor sebanyak-banyaknya. Pasar dalam negeri disisakan dalam jumlah yang terbatas sehingga harga minyak goreng praktis naik 50 persen dan memberatkan masyarakat.

Baca Juga: Marco van Basten Nilai Leonel Messi Pemain Langit yang Hanya ada Dalam Dekade 50-100 Tahun

Beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah demi untuk menghasilkan minyak goreng curah  dengan harga Rp 14.000/lt tidak terwujud. Malah pemerintah harus mengeluarkan ongkos subsidi minyak goreng. Dari sisi budidaya, petani sawit ditekan habis-habisan untuk menjual bahan baku minyak, yakni sawit dengan harga yang lebih murah.

Lantas kalau seluruh solusi ini tidak menghasilkan, tentu perlu dipertanyakan bagaimana bentuk formula ini sesungguhnya, sambung Surya Palo lagi.

Yang terakhir Pemerintah menunjuk Menteri Luhut Binsar Pandjaitan dalam membenahi masalah minyak goreng.

Baca Juga: Kasus Korupsi Cirebon,Surati Presiden, Riool Disebut Emas Putih (Litium), 4 Tersangka Dinilai Kasusnya Berbeda

Memang Departemen Teknis yang menangani masalah minyak goreng, yaitu Departemen Perdagangan diterpa berbagai isyu dan fakta yang tidak sedap. Mulai dari kasus korupsi, penjualan surat izin ekspor, backing mafia dan pajak penghasilan dari holding industri minyak goreng yang tidak masuk ke negara dan paling akhir, pergantian Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dengan Ketua Umum Partai PAN, Zulkifli Hasan.

Lantas kemudian, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melontarkan sejumlah sindiran dalam acara penutupan Rakernas Partai NasDem yang digelar di JCC Senayan, Jakarta pada akhir pekan ini. Di antaranya, Surya mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi dalam penanganan masalah kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.

Sedikit menyinggung pokok utama Munas, Surya Paloh membacakan tiga nama calon presiden rekomendasi partainya, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan,  Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Surya menyebut, tiga nama tersebut dinilai merupakan kader terbaik bangsa dan diharapkan bisa membawa kemajuan bangsa di kepemimpinan mendatang. 

Baca Juga: Timnas Diguyur Bonus dan STY Tetap Latih Timnas Senior dan U 20

Setelah Rakernas merekomendasikan tiga nama tersebut, Surya Paloh akan membangun koalisi dengan partai politik lainnya. Pasalnya, NasDem saat ini tak memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold.***

 

 

 

Editor: Aria Zetra

Tags

Terkini

Terpopuler