Cek Fakta: Beredar Kabar Bocah SD di Pontianak Sempat jadi Korban Penculikan, Berhasil Kabur hingga Tangannya Patah  

14 Maret 2020, 14:30 WIB
Ilustrasi penculikan.* /ISTIMEWA/

PIKIRAN RAKYAT - Maraknya kasus penculikan anak di Indonesia, membuat sejumlah pihak memanfaatkan hal itu dengan menyebarkan video dan artikel berkaitan dengan kasus tersebut.

Hal ini tentunya menimbulkan kekahwatiran dan keresahan para orang tua. Pasalnya kegiatan sang anak yang tidak selalu dalam pengawasan orang tua selama 24 jam, membuat beberapa orang tua mencari cara mengantisipasi kasus ini.

Orang tua cerdas akan senantiasa membekali anaknya dengan pengajaran tentang proteksi diri, dimana sang anak harus berhati-hati apabila orang yang tidak dikenal mengajaknya berbicara.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Kang Emil Imbau Warga Jawa Barat Mulai Biasakan Salam Sunda

Tak hanya itu, sejumlah orang tua juga meminta sang anak untuk berani menolak apabila diajak pergi oleh orang baru meskipun dirinya diiming-imingi hadiah ataupun makanan.

Langkah antisipatif lainnya untuk sang anak adalah dengan dibekali alamat lengkap di saku bajunya dan meminta anak menghapal nomor ponsel orang tuanya. Hal ini dirasa perlu guna meminimalisasi kebingunan anak ketika terlanjur dibawa orang tak dikenal.

Seperti kabar yang beredar baru-baru ini, menyebutkan sebuah percobaan penculikan menimpa seorang anak di SDN 66 Kota Pontianak, namun diduga korban berupaya melarikan diri sehingga membuat tanganya patah.

Baca Juga: Tak Terima Dikatakan Sebagai Negara Virus Corona Bermula, Tiongkok Sebut Amerika Serikat Pembawa Covid-19 yang Sebenarnya

Kabar tersebut beredar melalui akun media sosial Instagram, yang menampilkan sebuah narasi kronologi terjadinya penculikan itu, hingga kisah sang anak yang harus merelakan tanganya patah akibat upaya melarikan diri dari kasus penculikan.

"Telah terjadi penculikan anak di SDN 66 gg. Batas pandang sore ini, kronologi korban setelah ganti baju olahraga di wc sekolah yang dimana keadaanya pas dibagian wc tidak berpagar, dan ada abang-abang yang sedang mengintip sambil main hp.

"Tiba-tiba datang mobil jeep lalu anak tersebut ditarik oleh pelaku, pelaku menggunakan masker, dan untungnya si anak pada saat ditarik kedalam mobil menggigit tangan pelaku dan terlepas serta terjatuh sehingga tanganya patah," dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari tangkapan layar sebuah Instagram Story tanpa diketahui siapa si pengunggah tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Planet Nibiru Tabrak Bumi, Warganet Sebut Sebagai Teori Konspirasi Kiamat  

Tentunya, dengan adanya kabar ini, makin membuat resah masyarakat dan khususnya para orang tua. Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh tim cek fakta Kementerian Komunkasi dan Infromasi, kabar tersebut dapat dipastikan bohong atau hoaks.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Kominfo, siswa yang dikabarkan menjadi korban penculikan itu mengaku jika sebenarnya dirinya tidak diculik. Ia hanya merasa ketakutan saat bermain kunci-kuncian pintu dengan teman-temannya, kemudian ia berteriak penculik supaya dibukakan pintu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu 14 Maret 2020: Cancer Sulit Menikmati Kehidupan Kerja dan Keluarga

Selain itu, terkait klaim yang mengatakan tangan patah karena berupaya melarikan diri dari penculikan adalah tidak benar. Keluarga korban menjelaskan bahwa tangan anak tersebut patah akibat terjatuh saat bermain di sekitar rumah.

Maka, berdasarkan data yang telah dihimpun, postingan gambar seorang anak dengan tangan diperban tidak sesuai dengan narasi yang mengiringi. Oleh karena itu, kabar ini masuk dalam kategori disinformasi.

HOAX kabar penculikan anak sekolah dasar di SDN 66 Kota Pontianak.* /KOMINFO
***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Komunikasi dan Informasi

Tags

Terkini

Terpopuler