Hilangkan Panic Buying di Tengah Wabah Covid-19, Ridwan Kamil Minta Kapolda Jabar Tindak Tegas Penimbun Masker

- 6 Maret 2020, 10:41 WIB
GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil  saat memberikan statement tentang pembentukan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid 19 Jabar (Pikobar) di Gedung Pakuan di Cicendo, Kota Bandung pada Rabu 4 Maret 2020.*
GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil saat memberikan statement tentang pembentukan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid 19 Jabar (Pikobar) di Gedung Pakuan di Cicendo, Kota Bandung pada Rabu 4 Maret 2020.* /MOCHAMMAD IQBAL MAULUD/PR/

Baca Juga: Jumlah Pendaftar PPS Kian Banyak, Tahapan Pilkada Depok Tetap Berjalan di Tengah Marak Wabah Virus Corona

Selain itu, Kang Emil mengharapkan tindakan tegas itu akan memastikan isu penimbunan tidak terjadi di Jabar.

“Nah, tadi Pak Wakapolda (mewakili Kapolda di rakor) sudah siap melaksanakan (penindakan penimbun masker). Polisi akan melaksanakan tindakan untuk memastikan isu penimbunan-penimbunan itu tidak terjadi di Jawa Barat,” lanjut Kang Emil.

Ditegaskan pula oleh Kang Emil, saat ini seluruh pihak terkait di Jabar harus saling menguatkan arahan dari pemerintah pusat. Ini ditujukan agar sumber informasi terkait COVID-19 datang dari lembaga yang kredibel.

Baca Juga: Meski Virus Corona Mewabah, Menteri Jepang Sebut Olimpiade Tokyo 2020 akan Berlangsung Sesuai Jadwal

Adapun nomor hotline crisis center COVID-19 Dinas Kesehatan Jabar atau kini dinamakan Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR) yang dibuka sejak Selasa sampai Rabu pukul 15:00 WIB sudah melayani 63 sambungan telepon. Sedangkan, nomor Emergency Kesehatan 119 sudah melayani 225 sambungan telepon.

"Pak Sekda (Sekretaris Daerah) diminta untuk melakukan update harian sebagai ketua harian dari Pikobar itu,” kata Kang Emil.

Baca Juga: Banyak Dicari Sejak Virus Corona Masuk Indonesia, Satgas Pangan Cek Ketersediaan 'Empon-empon' di Pasar Surabaya

Sementara itu, Provinsi Jabar sudah menetapkan status Siaga Satu COVID-19 sejak tiga hari yang lalu. Ini didasarkan pada banyaknya laporan yang masuk dari kabupaten dan kota terkait virus Corona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok itu.

“Lokus (Lokasi Kasus)-nya banyak di Jakarta tapi warganya ada di Jawa Barat. Setiap hari ada laporan yang harus kami konfirmasi, Cirebon melaporkan, Cianjur kemarin melaporkan, Sukabumi juga melaporkan, Kota Bandung melaporkan. Inikan harus dikelola oleh sebuah sistem,” jelas Kang Emil.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah