Viral, Duka di Balik Kematian Warga Bekasi usai Divonis Positif Virus Corona, Kerabat Korban Berikan Klarifikasi

- 5 Maret 2020, 19:32 WIB
ILUSTRASI keranda jenazah.*/DOK PR
ILUSTRASI keranda jenazah.*/DOK PR /

PIKIRAN RAKYAT - Masyarakat Indonesia saat ini sedang dirundung kekhawatiran, sebab pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan dua warga Depok terinfeksi virus corona.

Berita tersebut dibenarkan oleh pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bahkan mereka mengungkap saat ini keduanya tengah dalam penanganan RSPI Sulianti Saroso.

Diduga, keduanya tertular COVID-19 usai menghadiri gelaran pesta dansa yang juga dihadiri oleh Warga Jepang yang dinyatakan terlebih dahulu positif virus corona.

Baca Juga: Upaya Cegah Wabah Virus Corona, Pemprov DKI Jakarta Tak Berikan Izin Keramaian pada Hammersonic Fest 2020

Namun, salah satunya menyebut, dirinya tidak melakukan kontak secara langsung dengan WNA Jepang itu, mereka hanya berada ditempat yang sama pada pesta dansa 14 Februari 2020 lalu.

Mendengar kesaksian tersebut, membuat sejumlah warganet ketakutan, beberapa diantarnya bahkan merasa khawatir virus itu juga akan menyebar dengan cepat di Indonesia.

Namun, hingga kini pemerintah meminta masyarakat tak perlu khawatir dan mulai terapkan pola hidup bersih dan sehat guna meminimalisasi penyebaran virus itu.

Baca Juga: Isu Pilpres 2024, Pengamat Politik Sebut Fahri Hamzah dan Fadli Zon Raup 65 Persen Suara Rakyat, Cek Faktanya

Belum reda ketakutan masyarakat Indonesia dengan situasi yang begitu mencekam, baru-baru ini beredar sebuah tangkapan layar dalam pesan jejaring WhatsApp terkait penyebaran virus itu.

Tangkapan layar itu, menjelaskan bahwa ada satu warga Bekasi dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19. Disertai dengan narasi lengkap.

"Assalamualaikum.. Ada info dari rekan kerja yang tinggal di Villa Bekasi Indah 1, bahwa salah satu warganya ada yang positif terkena virus corona, hari ini meninggal dunia dan akan dimakamkan di TPU Mangunjaya..," dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari tangkapan layar jejaring pesan WhatsApp.

Baca Juga: Berikan Pembekalan pada 39 Finalis Putri Indonesia 2020, Menpora Zainudin Amali: Jadilah Panutan

Sontak berita itu membuat masyarakat Bekasi ketakutan, beberapa diantaranya mengaitkan dengan fenomena kematian yang terjadi sejak dua bulan terakhir virus ini berkembang.

Diketahui, per 5 Maret 2020, berdasarkan data World Meter, tercatat 3.304 jiwa meninggal dunia, dengan angka kematian terbanyak di Tiongkok.

Hingga kini, Indonesia belum mencatat kematian akibat virus ini, apabila berita ini benar adanya, warga Bekasi ini berarti orang pertama Indonesia yang meninggal akibat COVID-19.

Baca Juga: Soal Genangan Air di Sejumlah Ruas Jalan Protokol, Wali Kota Cirebon Perintahkan Dinas PUPR Lakukan Observasi ke Lapangan 

Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh tim cek fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, berita tentang kematian akibat virus corona itu bohong atau hoaks.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @turnbackhoaksid, korban yang diduga pegawai salah satu perusahaan besar ini sempat dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Kerabat korban, Sudrajat mengungkap bahwa penyebab kematian itu bukan karena virus corona.

"Dari awal saya jamin bukan virus corona, saya saja enggak pakai apa-apa karena memang negatif," kata Sudrajat, kerabat korban di rumahnya di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Selasa, 3 Maret 2020.

Baca Juga: Dapat Undangan dari Singapura, Diklat Persib akan Unjuk Gigi di Ajang JSSL U-16

Tak hanya itu, ia juga mengungkap pernyataan dari dokter yang menangani kerabatnya itu.

“Dari gejalanya juga enggak sama (seperti Corona). Enggak ada panas sama batuk. Cuma sesak napas aja. Dokternya bilang ada pembengkakan di jantung sama paru-parunya ada cairan. Istilah medisnya apa saya kurang paham," ujar Sudrajat.

Dia menyayangkan adanya pemberitaan berlebihan yang ditujukan pada keluarganya. Padahal, sejak dirawat dan diisolasi di RS Mitra Keluarga Bekasi hingga RSDH Cianjur tak dinyatakan apa-apa.

Baca Juga: Selain Udara dan Air Liur, WHO Sebut Uang Kertas jadi Penyebab Penyebaran Virus Corona

Tidak ada satupun dokter yang menyatakan pasien berinisail D tersebut terkena virus corona. Sebab, ia memiliki surat yang didapat dari rumah sakit yang menyetakan bahwa D tidak dinyatakan terkena virus itu.

“Sempat dirawat di Mitra Keluarga Bekasi Timur, lalu diisolasi. Kemudian dinyatakan negatif (virus corona) makanya dipulangkan,” ujar Sudarajat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x