1.700 orang Terkena TBC, Dinas Kesehatan Kota Cimahi Minta Warga Terapkan PHBS

- 9 Februari 2020, 20:25 WIB
ILUSTRASI batuk.*
ILUSTRASI batuk.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT-  Pada 2019, Dinas Kesehatan Kota Cimahi menyatakan 1.700 orang di Kota Cimahi terdeteksi menderita tuberculosis atau TBC, namun kebanyakan dari mereka rata-rata berusia produktif.

Sebelumnya, WHO pernah menyatakan bahwa sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberculosis, dimana setiap detiknya ada satu orang yang terinfeksi TBC.

Di Indonesia, pemberantasan penyakit TBC telah dimulai sejak tahun 1950 dan sesuai rekomendasi WHO sejak tahun 1986, regimen pengobatan yang semula 12 bulan diganti dengan pengobatan selama 6 hingga 9 bulan.

Baca Juga: Standarisasi dan Akurasi Tes Buruk, Pria asal Tiongkok Baru Dinyatakan Positif Virus Corona pada Tes Kelima

Strategi pengobatan ini disebut Directly Observed Treatment Short Course Chemotherapy atau DOTS. Cakupan pengobatan DOTS tahun 2000 dengan perhitungan populasi 26 juta, hingga kini baru mencapai 28 persen.

Berdasarkan data tersebut, di Indonesia sendiri banyak orang-orang yang terinfeksi virus tersebut selalu meningkat.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Galamedia News, total kasus TBC yang ditemukan di Cimahi pada tahun 2019 mencapai angka 2.377 pasien.

Baca Juga: Beri Bantuan 30 Insinyur untuk Atasi Karhutla, Gubernur Jenderal Australia Ucapkan Terimakasih pada Indonesia

"Total kasus TB yang ditemukan tahun 2019, ada 2.377 pasien. Sekitar 1.700 orang diantaranya warga Cimahi, sisanya orang luar Cimahi yang berobat di Cimahi. Kebanyakan Kelompok usia 15-24 tahun," ungkap Kepala Skeis Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Cimahi Romi Abdurakhman.

Dijelaskannya, TBC merupakan penyakit menular langsung yang ditularkan antar manusia, lewat semburan dahak dan udara.

Penularan TBC sangat mudah melalui batuk atau bersin. Karena itu, perlu etika saat batuk. Jika batuk, harus tutup mulut dengan menggunakan sapu tangan sendiri atau tisu. Jangan menutup mulut dengan tangan kosong, karena berisiko menularkan TBC dari tangan tersebut.

Baca Juga: Bagi Kaum Rebahan, Berikut 9 Cara untuk Dapat Bangun dari Tempat Tidur saat Depresi

"Pakailah tisu (saat batuk, red.), buang tisu jangan di sembarang tempat, apalagi di tempat yang lembap tidak terkena matahari. Sebab, bakteri TBC tetap hidup di tempat lembap dan berpotensi menular ke orang lain," terang Romi.

Romi menekankan, pencegahan TBC seperti itulah yang harus ditanamkan. Menerapkan PHBS atau Perilaku Hidup Bersih Sehat akan menekan penularan minimal 70 persen. Sehingga, upaya yang ada dalam diri yang harus kita kuatkan.

Menurut Romi, penyakit TBC bisa disembuhkan asalkan konsisten meminum obat selama enam bulan.

Baca Juga: Imbas Virus Corona yang Mematikan, Krematorium di Wuhan Klaim Bakar 100 Tubuh Setiap Hari

"Penyakit ini bisa disembuhkan asalkan pasien mengkonsumsi obat secara teratur selama enam bulan. Kalau ngga teratur minum obat, bisa jadi TB latent, bisa resisten. Kalau resisten, obatnya semakin banyak yang diminum dan lama pengobatan juga bertambah," katanya.

Pemkot Cimahi menggandeng sejumlah elemen masyarakat untuk mendukung pasien TB konsisten minum obat sesuai rentang waktu enam bulan.

Salah satunya dengan memberdayakan masyarakat sebagai kader Pengawas Menelan Obat (PMO) di 312 RW se-Kota Cimahi, Koordinator PMO, serta Kelompok Masyarakat Peduli TBC di 15 Kelurahan.

Baca Juga: Syiarkan Manfaat Ayat Suci Al-Quran, Warga Desa Tegalgubug Kidul Ikuti Ruqyah Massal Gratis

"Para kader PMO membantu menemukan kasus TB dan harus memastikan pasien disiplin minum obat. Dengan demikian diharapkan pasien putus obat bisa ditekan, jelasnya.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x