Penerapan PPKM di Jabar Efektif, Ridwan Kamil: Kedisiplinan Masyarakat Meningkat hingga 80 Persen

6 Februari 2021, 10:31 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. /Dok. Humas Jabar.

PR CIREBON - Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali pada tanggal 11-25 Januari 2021 telah dievaluasi.

Presiden Joko Widodo mengatakan, penerapan PPKM Jawa-Bali tersebut kurang efektif, namun pada sejumlah daerah, penerapan tersebut mampu mendisiplinkan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konpres pada Kamis, 4 Februari 2021.

Baca Juga: Gubernur DKIJakarta Raih Prestasi Dunia, Anies Baswedan: Pengakuan Ini Buat Kita Semua

Prof Wiku mengatakan, seluruh daerah di Indonesia harus bisa memetik pelajaran dari hasil evaluasi PPKM dalam penanganan Covid-19 di provinsi ibukota DKI Jakarta, dan provinsi Jawa Barat.

Kedua provinsi tersebut memperlihatkan perkembangan kearah yang lebih baik pada kabupaten/kotanya selama 3 minggu pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun mengatakan, PPKM Jawa-Bali efektif meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Pakai Sabun).

Baca Juga: Viral Aksi Pengeroyokan Geng Motor di Medan, Korban Dipukul Pakai Tongkat Kayu

Ridwan Kamil berharap, apabila kelak penerapan PPKM dihentikan, kedisiplinan masyarakat harus tetap dijaga. Menurutnya, indikator keberhasilan PPKM tidak hanya tentang angka kasus positif Covid-19.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber Forum Dialog Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan tema ‘Prokes Dijalankan, Covid-19 Kita Kalahkan’, Kamis, di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

“Apabila masyarakat disiplin, produktivitas ekonomi tidak akan dibatasi lagi. Itu tujuan akhirnya sehingga ekonomi membaik.

Baca Juga: Soal Kudeta Partai Demokrat, Mensesneg Pratikno Tegaskan Istana Tidak akan Tanggapi Surat AHY

"Tinggal peran pemerintah untuk bertempur mengurusi 3T (Tracing, Treatment, Testing) lagi,” tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Humas Pemprov Jabar.,

Menurutnya, PPKM di Jabar yang sudah berjalan dua minggu terakhir efektif meningkatkan kedisiplinan masyarakat dari 50 persen ke 80 persen.

Oleh karena itu, Jabar sepakat dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin melanjutkan PPKM di Pulau Jawa - Bali.

Baca Juga: Bukan Hanya Gosip, FC Utrecht Remi Pinang Striker Andalan Timnas-U19 Bagus Kahfi

PPKM sangat tepat dilakukan kedisiplinan sedang naik dan keterisian ruang isolasi turun.

“Mungkin kita butuh PPKM dua minggu lagi setelah itu evaluasi. Mudah-mudahan bisa diperlonggar.

"Disiplin dipertahankan 90 persen, sehingga kegiatan ekonomi tidak usah seketat dan diberhentikan dan dikurangi seperti sekarang,” harapnya.

Baca Juga: Viral usai Syahadatkan Satu Desa, Pendakwah asal Malaysia Ebit Lew Terancam Denda dan Penjara

Menurut Kang Emil, kelebihan PPKM serentak lintas provinsi memungkinkan arahan pemerintah kepada masyarakat sama. 

“Kebijakan dilaksanakan bersamaan bukan lagi multiple choice, tapi semua sama. Jadi artinya tidak ada lagi opsi yang kiri melakukan ini apakah yang kanan melakukan itu, justru itu tidak ada lagi selama PPKM berlangsung,” pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Humas Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler