PR CIREBON - Armada kapal perang paling mematikan Inggris telah berkumpul di Laut Utara dalam unjuk kekuatan besar-besaran terhadap Rusia dan Tiongkok. Di tengah armada itu terdapat kapal induk terbesar negara itu, HMS Queen Elizabeth, yang sarat dengan jet tempur siluman F-35B yang terbaik dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Kapal Induk HMS Queen Elizabeth bergabung dengan sembilan kapal perang, 15 jet tempur, 11 helikopter dan 3.000 tentara dari Inggris, AS dan Belanda. Berbagai senjata perang mematikan itu bermanuver bersama dalam latihan perang NATO Joint Warrior 2020 yang dimulai 3 Oktober.
Baca Juga: Buruh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Menaker Bela Diri: Omnibus Law Memperkuat Perlindungan Pekerja
Militer Inggris juga diyakini mengerahkan kapal pengintai anti-kapal selam dan kapal selam di wilayah daerah tersebut untuk mencoba dan mendeteksi kapal selam Rusia.
"Kelompok Tempur Kapal Induk Inggris yang baru adalah perwujudan kekuatan maritim Inggris, dan berada di jantung Angkatan Laut Kerajaan yang dimodernisasi dan berani," kata Komandan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Komodor Steve Moorhouse.
“Dilindungi oleh cincin penghancur canggih, fregat, helikopter dan kapal selam, dan dilengkapi dengan pesawat tempur generasi kelima, HMS Queen Elizabeth mampu menyerang dari laut pada waktu dan tempat yang kita pilih; dan dengan sekutu NATO kami di pihak kami, kami akan siap untuk bertarung dan menang dalam situasi yang paling menantang," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Mirror, Selasa 6 Oktober 2020.
Beberapa kapal perang yang akan menjadi bagian dari Kelompok Tempur Kapal Induk HMS Queen Elizabeth dalam latihan perang NATO kali ini antara lain kapal perang HMS Diamond dan HMS Defender milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris, kapal perang USS The Sullivans kelas Arleigh Burke milik Angkatan Laut AS serta fregat HMS Northumberland dan HMS Kent dari Inggris serta kapal perang HNLMS Evertsen milik Angkatan Laut Belanda.
Tidak hanya akan melindungi kapal induk Queen Elizabeth dari kapal perang, kapal selam, pesawat terbang, dan rudal musuh, mereka juga mampu melakukan berbagai misi pendukung, mulai dari keamanan maritim hingga bantuan untuk korban bencana.
“Setelah sebelumnya mendukung kapal induk Prancis FGS Charles de Gaulle dalam perang melawan ISIS pada 2015 dan baru-baru ini menjadi bagian dari kelompok tugas USS Abraham Lincoln saat ia transit melalui Selat Hormuz tahun lalu, sangat menyenangkan dapat mengintegrasikan HMS Bek menjadi Kelompok Tempur Kapal Induk yang dipimpin Inggris untuk pertama kalinya," ujar Owen.
“Pria dan wanita yang membentuk perusahaan kapal saya termotivasi dan siap untuk mengambil bagian dalam tahap berikutnya dari pelatihan kami dalam persiapan untuk diterapkan dengan Kelompok Tempur Kapal Induk tahun depan," ucapnya.***