PR CIREBON - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok semakin memanas di Laut China Selatan yang menjadi rebutan Tiongkok dengan negara-negara Asia Tenggara.
Bahkan, beberapa hari lalu AS pun terlihat mengerahkan dua kapal induk, yakni USS Ronald Reagan dan Nimitz sebagai bentuk dukungan atas 'laut bebas dan terbuka'.
Namun rupanya, konflik AS-Tiongkok tak hanya meliputi perairan Laut China Selatan, tetapi juga menyebar ke Selat Bashi.
Baca Juga: Ledakan Mobil Mewah Buat Geger Warga Menteng, BIN: Mungkin Ada Kaitan dengan Pilkada Serentak 2020
Selat Bashi sendiri merupakan pintu masuk Laut China Selatan dari Samudra Pasifik. Detailnya, Selat Bashi berada di antara Pulau Anggrek, Taiwan dengan Pulau Y'Ami, Filipina.
Melansir dari SCMP, militer AS telah mengirimkan pesawat tempur untuk melakukan pengintaian yang memasuki hari ke-13 pada Jum'at, 3 Juli 2020.
Sedangkan dari sisi Tiongkok yang tak mau kalah, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) juga melakukan hal serupa dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Kuat dalam Badai Aib yang Dicurhatkan Ahok, Veronica Tan Panen Dukungan Netizen
Bila menilik ke belakang, sekitar sebulan lalu lusinan pesawat tempur Tiongkok mendekati garis batas pertahanan udara Taiwan sebelah tenggara.
Di udara, pesawat itu terbang melintasi Selat Bashi hingga melanjutkan perjalanan ke Laut China Selatan.