Kisah Sukses Leonardo Del Vecchio, Billionaire yang Hidup dari Panti Asuhan

- 6 Oktober 2020, 19:20 WIB
Leonardo Del Vecchio, Bilionare Italia
Leonardo Del Vecchio, Bilionare Italia /Warta Ekonomi

PR CIREBON - Orang terkaya di Italia, Leonardo Del Vecchio merupakan pendiri sekaligus pemimpin dari industri kacamata terbesar di dunia, Luxottica. Pria kelahiran 22 Mei 1935 ini memilik kekayaan bersih sebesar 19,2 miliar USD, menurut Forbes.

Melalui kepemimpinannya, perusahaannya kini memiliki 77.734 karyawan dan lebih dari 8.000 toko di seluruh dunia. Pada Januari 2020, Del Vecchio diperkirakan oleh Forbes sebagai orang terkaya ke-62 di dunia.

Pria kelahiran Milan, Italia ini berasal dari keluarga miskin di Barletta, Italia Selatan. Dia hidup di panti asuhan karena ibunya tak mampu membiayai hidupnya.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Dukung Buruh Mogok Nasional, Pengamat: Punya Agenda, Cari Panggung ke Pilpres 2024

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, Del Vecchio memulai karirnya sebagai pemagang di pembuat alat dan cetakan di Milan, tetapi ia memutuskan untuk mengubah keterampilan pengerjaan logam untuk membuat bagian kacamata.

Pada tahun 1961 ia pun pindah dari Agordo ke provinsi Belluno yang merupakan rumah bagi sebagian besar industri kacamata Italia dan memulai Luxottica pada usianya yang baru menginjak 25 tahun.

Hingga pada tahun 1967, ia mulai menjual bingkai kacamata lengkap dengan merek Luxottica. Tak berhenti berionvasi, Leonardo pada tahun 1971 memasuki bisnis manufaktur kontak.

Baca Juga: Buruh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Menaker Bela Diri: Omnibus Law Memperkuat Perlindungan Pekerja

Pada tahun 1974, dia mengakuisisi Scarrone, sebuah perusahaan distribusi. Pada tahun 1981 perusahaannya mendirikan anak perusahaan internasional pertamanya, di Jerman. Kesepakatan lisensi dengan desainer Giorgio Armani diselesaikan pada tahun 1988.

Perusahaan ini pun terdaftar di New York pada tahun 1990, dan Milan pada bulan Desember 2000 sehingga bergabung dengan indeks MIB-30 (sekarang S&P/MIB) pada bulan September 2003. 

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x