Media Asing Soroti Masalah Trauma Perempuan Indonesia Akibat Pemaksaan Memakai Jilbab

- 18 Maret 2021, 15:43 WIB
Media asing, Reuters, turut menyoroti soal masalah trauma perempuan Indonesia yang dipaksa menggunakan jilbab.*
Media asing, Reuters, turut menyoroti soal masalah trauma perempuan Indonesia yang dipaksa menggunakan jilbab.* /pexels/adamsabljaković

Perempuan 45 tahun itu adalah salah satu dari banyak pengalaman yang dibagikan oleh wanita dan anak perempuan di negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, termasuk kasus anak perempuan dikeluarkan dari sekolah.

Baca Juga: Pakar Ekspresi Ungkap Gelagat Nissa Sabyan dan Ayus di Video Musik Sapu Jagat: Ada Rasa Sedih Betulan

Ideologi Indonesia, Pancasila, menegaskan kemerdekaan dalam memeluk agama yang diakui negara.

Peneliti Human Rights Watch Indonesia Andreas Harsono, mengemukakan, perempuan dan anak perempuan di seluruh negeri dapat menghadapi tekanan "intens dan konstan" untuk mengenakan jilbab.

Yang digambarkan oleh badan HAM sebagai serangan terhadap hak-hak dasar kebebasan beragama, berekspresi dan privasi.

Baca Juga: Rafathar Akan Punya Adik, Denny Darko Ramalkan Nagita Slavina Bakal Hamil Anak Perempuan Tahun Ini

Media asing, Reuters, turut menyoroti soal masalah trauma perempuan Indonesia yang dipaksa menggunakan jilbab.*
Media asing, Reuters, turut menyoroti soal masalah trauma perempuan Indonesia yang dipaksa menggunakan jilbab.* /Tangkapan layar Reuters

Baca Juga: 5 Langkah Membuat Resep Tom Yum Vegetarian Lezat

"Mengenakan jilbab harus menjadi pilihan, itu bukan peraturan wajib," kata Harsono kepada Reuters.

"Ada kepercayaan yang berkembang di seluruh Indonesia bahwa jika Anda seorang wanita Muslim dan Anda tidak mengenakan jilbab, Anda kurang saleh secara moral," tuturnnya.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah