Kristopher Purcell, yang bekerja di kantor komunikasi Gedung Putih Bush selama enam tahun, mengatakan sekitar 60 hingga 70 mantan pejabat Bush telah memutuskan untuk meninggalkan partai.
“Jumlahnya bertambah setiap hari,” kata Purcell, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Partai tersebut, menurut sumber, saat ini terjebak di antara anggota moderat yang tidak terpengaruh dan orang-orang independen yang merasa muak dengan cengkeraman yang masih dimiliki Trump.
Sedangkan sebagian besar adalah basis setia Trump yang sangat kuat. Menurut para ahli, tanpa dukungan antusias dari kedua kelompok, partai tersebut akan kesulitan untuk memenangkan pemilihan nasional berikutnya.
“Kami sedang mengalami sedikit pertengkaran sekarang. Tapi kami akan bersatu. Kami harus melakukannya,” kata Ronna McDaniel dari Komite Nasional Republik.
Baca Juga: Situasi Panas di Myanmar, KBRI Yangon Beri Himbauan dan Kontak Darurat pada WNI
Perwakilan Trump tidak menanggapi permintaan komentar. Seorang perwakilan mantan Presiden Bush juga tidak menanggapi permintaan komentar.
Selama kepresidenan Trump, Bush menjelaskan bahwa dia telah pensiun dari politik.***