Kisruh Myanmar, Joe Biden Tuntut Militer Kembalikan Kekuasaan: AS Akan Bela Demokrasi Dimanapun Ia Diserang

- 2 Februari 2021, 14:15 WIB
Presiden AS, Joe Biden.
Presiden AS, Joe Biden. //the White House

PR CIREBON- Menanggapi aksi kudeta militer Myanmar terhadap kekuasaan pemimpin Myanmar dan penahanan terhadap para pejabatnya, Presiden AS Joe Biden pada Senin, 1 Februari 2021 pun ikut mengecam aksi tersebut.

Joe Biden meminta militer Myanmar untuk segera melepaskan kekuasaan dan memerintahkan peninjauan untuk mempertimbangkan penerapan kembali sanksi yang dicabut karena transisi negara ke demokrasi.

"Komunitas internasional harus bersatu dalam satu suara untuk menekan militer Burma agar segera melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut," ucap Joe Biden, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Sentil AHY Soal Tuduhan Orang Terdekat Presiden, Ferdinand: Kalau Tak Bisa Buktikan, Menabuh Genderang Perang

Amerika Serikat mencabut sanksi terhadap Burma selama dekade terakhir berdasarkan kemajuan menuju demokrasi.

Joe Biden menyatakan, pembalikan kemajuan itu akan membutuhkan peninjauan segera terhadap hukum dan otoritas sanksi pihaknya, diikuti dengan tindakan yang sesuai.

"Amerika Serikat akan membela demokrasi dimanapun ia diserang," katanya dalam sebuah pernyataan.

Transisi Myanmar, pada awalnya dilihat sebagai kisah sukses besar dari pemerintahan mantan presiden Barack Obama, di mana Joe Biden menjabat sebagai wakil presiden, dengan negara yang ditempatkan secara strategis itu terlihat bergerak menuju demokrasi dan menjauh dari orbit Tiongkok.

Baca Juga: Situasi Panas di Myanmar, KBRI Yangon Beri Himbauan dan Kontak Darurat pada WNI

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x