Myanmar Bergejolak, Tiongkok akan Amati Situasi Usai Aksi Kudeta pada Aung San Suu Kyi

- 2 Februari 2021, 07:16 WIB
Militer menutup sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Myanmar, Senin 1 Februari 2021
Militer menutup sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Myanmar, Senin 1 Februari 2021 /Twitter/@myanmarnow/

PR CIREBON - Tiongkok akan mengamati dengan cermat situasi yang saat ini terjadi di Myanmar, setelah militer negara tersebut melakukan kudeta.

Militer Myanmar diketahui telah melakukan penahanan kepada para pemimpin yang terpilih secara demokratis, termasuk Aung San Suu Kyi, pada Senin 1 Februari 2021.

Para pengamat mengatakan, gejolak jangka pendek yang terjadi di Myanmar ini sudah diperkirakan, dan mungkin akan melanda sentimen bisnis yang sudah susah payah akibat efek dari pandemi.

Baca Juga: Ada Dugaan Kudeta di Partai Demokrat, Yan Harahap: Perbuatanmu Tak Tahu Balas Budi

Akan tetapi, mereka menyampaikan Beijing dapat menunggu dan melihat situasi di tengah prediksi, bahwa situasinya akan menjadi lebih stabil ke depannya.

"Kami telah memperhatikan apa yang terjadi di Myanmar dan kami belajar lebih banyak tentang situasinya," kata juru bicara kementerian Wang Wenbin dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com daro SCMP pada Senin, 1 Februari 2021.

Wang Wenbin melanjutkan, Tiongkok dan Myanmar adalah tetangga yang ramah satu sama lain.

Baca Juga: Pendukung Setia Trump Disebut Unjuk Rasa Lagi, Tolak Vaksinasi dan Promosikan Teori Konspirasi

"Kami telah memperhatikan apa yang terjadi di Myanmar dan kami belajar lebih banyak tentang situasinya," kata juru bicara kementerian Wang Wenbin," ujarnya.

Pernyataan itu muncul setelah kudeta militer di Myanmar terhadap pemerintah Suu Kyi atas tuduhan penipuan dalam pemilihan umum yang dilakukan November lalu.

Pemilihan itu dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) secara telak.

Baca Juga: Soroti Netizen Pembela Permadi Arya dan Serang Alissa Wahid, Akhmad Sahal: Bodoh Sekali

Dikatakan negara itu akan mengadakan pemilihan baru setelah keadaan darurat selama setahun berakhir.

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x