Siapa Sangka, Jumlah Kasus Bunuh Diri Meningkat di Jepang, Melampaui Total Kematian Akibat Covid-19

- 1 Desember 2020, 10:39 WIB
Foto: Ilustrasi bunuh diri.
Foto: Ilustrasi bunuh diri. /Unsplash / Eva Blue

PR CIREBON - Lonjakan kasus bunuh diri di Jepang telah mengalami peningkatan tajam, kasus bunuh  diri tersebut sebagian besar dilakukan oleh wanita.

Di tengah wabah pandemi Virus Corona yang telah memaksa pemerintah di seluruh dunia untuk memberlakukan lockdown, membatasi jam malam, dan penghentian beberapa pelaku ekonomi.

Menurut statistik pemerintah Jepang, kematian akibat bunuh diri hanya dalam satu bulan telah melampaui jumlah total kematian Covid-19 di negara kepulauan Asia timur itu.

Baca Juga: Banyak Dicari di Kamus Online, Kata 'Pandemi' Terpilih Word of the Year 2020 Menurut Merriam-Webster

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari TRT World, Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan bahwa kasus bunuh diri meningkat menjadi 2.153 di bulan Oktober dari 1.805 di bulan September.

Jumlah kasus bunuh diri juga meningkat dalam empat bulan terakhir, dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Meskipun bunuh diri adalah masalah sosial utama di Jepang, pembatasan interaksi sosial telah membuat orang terisolasi, dan tak sedikit dari mereka yang telah kehilangan pekerjaan karena dampak ekonomi pandemi.

Pada tahun 2016 angka bunuh diri di Jepang adalah 21.897, yang menempatkannya di puncak angka bunuh diri tertinggi di negara maju.

Baca Juga: Dibayar Nyicil Selama 15 Tahun, Jiwasraya Janji Kembalikan 100 Persen Uang Nasabah

Sebelum pandemi, tingkat bunuh diri menurun di Jepang, turun 4,2 persen pada 2019 dibandingkan tahun sebelumnya, ke rekor terendah 19.959 orang.

Angka tersebut lebih rendah dari 20.000 untuk pertama kalinya sejak 1978 ketika pihak berwenang mulai mengumpulkan data.

Pemerintah saat ini tengah meneliti untuk menentukan apakah peningkatan tersebut terkait dengan penyebaran Covid-19, yang telah merenggut lebih dari satu juta jiwa di seluruh dunia.

Baca Juga: 23 Ketentuan Perayaan Natal di Masa Pandemi Covid-19, Berdasar Surat Edaran Kemenag

Pengangguran massal, kecemasan, dan isolasi sosial diduga menjadi pendorong utama lonjakan bunuh diri di Jepang, meskipun sebagian besar juga dipicu oleh pandemi.

"Kami bahkan tidak melakukan lockdown, dan dampak Covid-19 sangat minimal dibandingkan dengan negara lain ... tetapi kami masih melihat peningkatan besar dalam jumlah kasus bunuh diri," Michiko Ueda, profesor di Universitas Waseda di Tokyo, kata CNN.

"Itu menunjukkan bahwa negara-negara lain mungkin melihat peningkatan yang serupa atau bahkan lebih besar dalam jumlah kasus bunuh diri di masa depan," tambah Ueda.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x