Bukan Kunjungan Biasa, Perdana Mentri Jepang ke Indonesia Perkuat Kerjasama Kedua Negara

- 22 Oktober 2020, 07:25 WIB
Petemuan Presiden Jokowi dan Perdana Mentri Jepang Yoshihide Suga
Petemuan Presiden Jokowi dan Perdana Mentri Jepang Yoshihide Suga /

PR CIREBON - Kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga ke Indonesia dinilai bukan sekedar kunjungan kenegaraan biasa, tetapi ada pesan khusus yang hendak disampaikan.

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menilai, kedatangan Suga ke Indonesia membawa pesan khusus dalam rangka menjaga jembatan kerja sama kedua negara yang sudah terjalin selama 62 tahun.

Kunjungan ini memberi sinyal kepada Pemerintah, agar tidak melupakan peran strategis Jepang membangun harmoni geopolitik dan ekonomi dunia bersama negara para mitra.

Baca Juga: Hak Kesehatan dan Hak Hidup Belum Optimal, Komnas HAM: Penanganan Covid-19 Harus Diperbaiki

"Kunjungan PM Suga memiliki pesan kuat dan strategis dari Jepang kepada mitranya di ASEAN, termasuk Indonesia. Di bawah pemerintahan siapapun, Jepang selalu berkeinganan merajut hubungan yang hangat," kata Gobel, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Komitmen tentunya adalah hal yang diminta oleh seorang mitra untuk kepentingan stabilitas politik dan ekonomi, baik dalam kancah regional maupun global.

Menurut Rachmat, pemerintah, berbagai lembaga terkait dan pelaku usaha hendak diminta komitmennya untuk menjalin hubungan kerja sama.

Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri Ambivert, Kepribadian yang Bukan Dikategorikan Introvert atau Ekstrovert

"Jepang tidak hanya hadir sebagai salah satu investor asing terbesar di bidang industri migas dan nonmigas, tetapi juga berperan besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia," ungkapnya.

Menurut Rachmat, 62 tahun kerja sama Indonesia-Jepang telah memberi kontribusi secara berkesinambungan dalam pembangunan Indonesia di berbagai sektor. Setidaknya ada 5 catatan kontribusi tersebut.

1. Total investasi perusahaan Jepang sepuluh tahun terakhir  hingga 2018 tercatat 31 miliar dollar AS yang ditanamkan di sektor industri, infrastruktur, dan jasa.

Baca Juga: Disalurkan hingga 98 Persen, Bantuan Subsidi Upah Selesai Bayar pada Awal November

2. Kontribusi ekspor perusahaan Jepang terhadap total ekspor Indonesia ke pasar dunia mencapai 24,4 persen.

3. Sebanyak 7.2 juta pekerja dan hampir 90 persen perusahaan Jepang di Indonesia memberikan pelatihan kepada lebih dari 50.000 pekerja dan profesional.

4. Dibidang infrastruktur salah satunya adalah membangun pembangkit listrik berkapasitas 17 Gigawat.

Baca Juga: Korea Selatan Saat Ini Dilanda Krisis Kimchi, Cek Penyebabnya Disini

5. Dibidang peningkatan sumber daya manusia, hasil survei yang dilakukan setiap tahun oleh Japan Student Services Organization (JASSO) menunjukan jumlah siswa Indonesia yang belajar di Jepang meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir hingga mencapai 6.277 orang pada tahun 2018, meskipun secara rasio masih di bawah Vietnam.

Dari kelima kontribusi besar Jepang selama ini, Rahmat menilai, kunjungan PM Suga ke Indonesia dapat membuka peluang besar kepada pelaku ekonomi nasional dalam berbagai sektor diantaranya keuangan, perdagangan, industri manufaktur, serta infrastruktur.

Ini dilakukan untuk perluasan kerja sama yang sudah berjalan maupun kerja sama baru, dengan pebisnis Jepang yang ikut dalam rombongan tersebut.

Baca Juga: Mobil Terbakar di Sukoharjo Jawa Tengah, Korban Diduga Masih Kerabat Presiden Jokowi

"Dari kunjungan ini kita dapat saksikan langsung perkembangan dan hasil kerja sama Indonesia-Jepang dalam berbagai sektor, termasuk progres proyek infrastruktur yang dibiayai Jepang," ucapnya.

"Ini harus dimanfaatkan untuk menggali berbagai peluang baru. Semoga kunjungan ini mengkalibrasi hubungan dari hati ke hati sesuai dengan Doktrin Fukuda, menjadi lebih kuat lagi," tuturnya.

Ke depannya, politisi Partai NasDem itu berharap melalui instansi terkait Pemerintah perlu terus menjaga hubungan baik dengan menjamin adanya regulasi yang adil untuk semua negara mitra Indonesia, termasuk Jepang.

Baca Juga: Lebih dari 6 Juta Anak di Indonesia Alami Stunting, Wapres Ma'ruf: Kepala Daerah Harus Cegah

Terlebih, ditengah perkembangan industri dan teknologi informasi yang masih akan terus berkembang secara pesat di masa mendatang.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x