Resmi! Amerika Serikat Beri Izin Penggunaan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19

24 Agustus 2020, 13:00 WIB
Sampel plasma darah pasien Covid-19. /Pikiran-rakyat.com/Eviyanti/

PR CIREBON - Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat, mengatakan pihaknya telah memberi izin penggunaan plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 sebagai pengobatan penyakit yang disebabkan virus corona tersebut.

Hal tersebut disampaikan sehari setelah Presiden Donald Trump menyalahkan FDA karena menghalangi peluncuran vaksin dan obat Covid-19 demi alasan politik.

Pengumuman 'otorisasi penggunaan darurat' oleh FDA juga datang menjelang Konvensi Nasional Partai Republik, di mana Trump akan dicalonkan untuk memimpin partainya kembali selama empat tahun.

Baca Juga: Isu Terkait Reshuffle Kabinet dari IPW Bikin Orang Istana Terkejut, Ada Apa?

Sehari sebelum pengumuman FDA, Trump mencolek Komisaris FDA Stephen Hahn di akun Twitter dan mengatakan, "Deep state ( jaringan rahasia di kalangan pejabat) atau siapa pun di FDA sedang sangat mempersulit produsen obat untuk membiarkan pihak lain menguji vaksin dan obat".

"Jelas, mereka berharap dapat menunda jawaban sampai setelah 3 November. Harus fokus pada kecepatan dan keselamatan nyawa!" tulis Trump.

Trump mengumumkan konferensi pers pukul 21.30 GMT Minggu. Ia sepertinya akan mengumumkan hal ini.

Baca Juga: Pemerintah Tidak akan Berbohong Usut Kebakaran Kejagung, Mahfud MD: Tidak Mungkin Melakukan Cilukba

FDA yang terlihat tergesa-gesa dengan pengumuman pada Minggu, menyebutkan bukti awal menunjukkan plasma darah mampu mengurangi angka kematian dan meningkatkan kesehatan pasien ketika diberikan dalam tiga hari pertama dirawat di rumah sakit.

Belum diketahui pasti apa yang bakal menjadi dampak langsung dari keputusan ini.

"Sepertinya bahwa produk itu aman dan kami nyaman dengan itu dan kami terus melihat sinyal keamanan yang tidak mengkhawatirkan," kata Peter Marks, direktur Center for Biologics Evaluation and Research (CBER) FDA saat panggilan konferensi dengan awak media, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Tak Hanya Kejagung, Deretan Gedung ini Juga Terbakar Saat Negara Lakukan Pengusutan Kasus Besar

Pihaknya juga mengaku telah menetapkan ini sebagai prosedur yang aman dalam analisis terhadap 20.000 pasien, yang mendapat pengobatan ini.

Menurut FDA, hingga kini 70.000 pasien telah diobati dengan menggunakan plasma darah.

Pasien yang paling diuntungkan dari pengobatan ini adalah mereka yang berusia di bawah 80 tahun dan mereka yang tidak menggunakan alat pernapasan, lanjutnya.

Baca Juga: Perayaan Pesta Ulang Tahun Saat Pandemi Dibubarkan Polisi, 13 Orang Tewas Saat Melarikan Diri

Pasien tersebut memiliki 35 persen tingkat kelangsungan hidup lebih baik sebulan usai menerima pengobatan.

Direktur FDA Stephen Hahn mengatakan Trump belum berbicara dengannya atau FDA dan tidak berperan dalam keputusannya untuk membuat pengumuman pada Minggu.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler