Pelaksanaan Ibadah Haji Semakin Mendekat, Pemerintah Arab Saudi Belum Ambil Keputusan

28 Mei 2020, 07:35 WIB
ILUSTRASI Ka'bah di Mekkah, tujuan ibadah haji dan umrah.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona yang tengah melanda hampir seluruh negara di dunia belum berhenti menginfeksi. Vaksin pun memasuki bulan ke-6 di 2020 belum ditemukan. 

Akibatnya, beberapa pertemuan publik yang melibatkan banyak orang masih belum diizinkan, termasuk salah satu negara yang rutin menjadi tempat impian seluruh Muslim di dunia untuk melaksanakan haji dan umrah, Arab Saudi. 

Dilansir Antara, Pemerintah Arab Saudi belum mengambil keputusan apapun terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 2020.

Baca Juga: Setelah Gajah 'Covid' Lahir di Taman Safari, Kini Orang Utan Bernama 'Fitri' Lahir Saat Lebaran

Demikian dikatakan oleh Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Achmad Rizal Purnama.

Informasi tersebut diperoleh berdasarkan komunikasi Kemlu RI dengan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, maupun dari perwakilan RI yang ada di Jeddah dan Riyadh.

“Memang kita tahu pemerintah Saudi telah membentuk komite tingkat tinggi yang dipimpin Raja Salman sendiri untuk memutuskan hal ini (ibadah haji). Namun, sampai hari ini keputusan belum dikeluarkan,” kata Rizal dalam konferensi pers secara daring dari Jakarta pada Rabu, 27 Mei 2020.

Baca Juga: Dinilai Efektif Cegah Keramaian, Rekayasa Lalu Lintas di Kota Cirebon akan Ditingkatkan

Diberitakan sebelumnya oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, Arab Saudi telah melonggarkan aturan lockdown atau karantina wilayah sebagai respons atas pandemi Covid-19. Namun, Rizal menyatakan bahwa relaksasi tersebut belum mengarah ke keputusan penyelenggaraan haji tahun ini.

Keputusan itu juga diambil hanya mengatur mengenai relaksasi pembukaan kembali masjid-masjid di Saudi, kecuali di Mekkah, yang akan mulai berlaku pada 31 Mei mendatang.

“Namun, protokol kesehatan akan tetap diterapkan ketat, 20 menit sebelum azan masjid baru dibuka, dan 20 menit setelah salat akan ditutup kembali,” kata Rizal.

Baca Juga: Banting Setir Jualan Online, Langkah Bertahan Pelaku UKM Cirebon di Masa Pandemi Covid-19

Sementara itu, terkait ibadah tahunan untuk menyempurnakan rukun islam yang kelima itu, Kementerian Agama RI berharap pemerintah Saudi segera memberi kepastian mengenai keberlanjutan penyelenggaraannya. 

Juru Bicara Kementerian Agama Oman Fathurahman menuturkan, informasi kepastian penyelenggaraan haji sangat penting mengingat waktu pelaksanaannya semakin dekat.

Tak hanya itu, Kemenag juga harus melakukan beragam persiapan untuk penyelenggaraan haji seperti transportasi, konsumsi, akomodasi, kesehatan, dan hal terkait lainnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Satu Keluarga di Bekasi Terinfeksi Virus Corona Usai Salat Ied? Tinjau Faktanya

“Informasi mengenai kepastian penyelenggaraan ibadah haji menjadi penting bagi kami dalam menyiapkan kebijakan serta peraturan yang diperlukan apabila haji akan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan pada tahun ini,” kata Oman.

Arab Saudi akan mulai mengurangi pembatasan pergerakan dan perjalanan pekan ini, setelah lebih dari dua bulan memberlakukan langkah-langkah ketat untuk menahan laju penyebaran virus corona Covid-19.

Pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap, yang berpuncak pada diakhirinya jam malam mulai 21 Juni, kecuali di Makkah.

Baca Juga: Dokter Spesialis Penyakit Dalam Berikan Alasan Puasa Syawal Bagus untuk Sistem Pencernaan

Sementara itu, ibadah haji dan umrah, yang menarik jutaan jemaah Muslim dari seluruh dunia ke negara Raja Salman itu masih ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Dari laporan yang dihimpun, hingga Rabu, 27 Mei 2020, Arab Saudi mencatat 74.795 kasus Covid-19 dengan 399 kematian. Lebih dari 2.000 kasus masih dilaporkan setiap harinya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler