PIKIRAN RAKYAT - Twitter (TWTR.N) pada Selasa untuk pertama kalinya mendorong para pembaca untuk memeriksa fakta-fakta dalam tweet yang dikirim oleh Presiden AS Donald Trump
Hal itu dilakukan Twitter untuk memperingatkan para pembaca bahwa klaimnya tentang surat suara yang dikirim adalah palsu dan telah dibantah oleh pemeriksa fakta.
Tahun lalu, Twitter mengatakan akan mulai melabeli tweet dari politisi terkemuka dan pejabat pemerintah yang melanggar aturan, tetapi itu dianggap untuk kepentingan publik.
Baca Juga: Jutaan Warga Memaksa untuk Pulang Kampung, Kasus Covid-19 Alami Lonjakan yang Tinggi
Sejak dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Trump telah menggunakan Twitter-nya untuk mengancam seorang pemimpin dunia dengan perang, memperkuat kesalahan informasi rasis oleh tokoh-tokoh kebencian Inggris, dan bau-baru ini tentang surat suara palsu.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, pemberitahuan tanda seru biru mendorong pembaca untuk 'mendapatkan fakta tentang surat suara' dan mengarahkan mereka ke halaman dengan artikel berita dan informasi dari pemeriksa fakta tentang klaim.
There is NO WAY (ZERO!) that Mail-In Ballots will be anything less than substantially fraudulent. Mail boxes will be robbed, ballots will be forged & even illegally printed out & fraudulently signed. The Governor of California is sending Ballots to millions of people, anyone.....— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 26, 2020
"Trump membuat klaim yang tidak berdasar bahwa surat suara akan menyebabkan penipuan pemilih," kata sebuah judul di bagian atas halaman.
Baca Juga: Direkomendasikan Trump untuk Sembuhkan Covid-19, Klorokuin Kini Dihentikan Uji Cobanya oleh WHO