Sebut Tak Banyak Memberi Manfaat di Tengah Covid-19, WHO Minta Kurangi Penggunaan Masker

1 April 2020, 10:23 WIB
ILUSTRASI masker. //pexels/Anna Shvets

PIKIRAN RAKYAT - Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa penggunaan masker di tengah pandemi Corona tidak terlalu bermanfaat justru malah banyak merugikan orang yang memakainya dan orang lain. 

Dalam hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angkat bicara terkait berguna atau tidaknya masker di tengah wabah tersebut.

Sejauh ini, WHO masih belum mendapatkan bukti bahwa masker memberikan banyak manfaat bagi orang yang memakainya, namun justru malah menemukan bukti bahwa penggunaan masker yang tidak cukup baik, malah membuat nya makin berbahaya.

Baca Juga: Soal Covid-19, Trump Perkirakan Virus Corona di AS Bisa Tewaskan 240.000 Korban Jiwa

"Tetapi tidak ada bukti khusus yang menunjukkan bahwa pemakaian masker oleh banyak orang memiliki manfaat khusus. Bahkan, ada beberapa bukti yang menunjukkan yang dapat merugikan," ujar Kepala Kedaruratan WHO Michael Ryan pada saat konferensi pers, pada 30 Maret 2020 di Jenewa Swiss.

Ryan menegaskan, bahwa masker hanya boleh dipakai untuk orang yang sakit, agar mereka tidak menularkan virus terhadap orang yang sehat.

Ia pun menyebutkan bahwa ia tidak tahu alasan para pejabat di Austria yang meminta orang untuk mengenakan masker saat pergi ke supermarket.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pelabuhan Merak-Bakauheni Ditutup karena Penyebaran Virus Corona

Meski Ryan tidak menyebutkan dengan detail risiko dari penggunaan masker tersebut, namun ia sempat menyinggung bahwa penggunaan masker justru akan membawa virus malah semakin dekat dengan pemakainya saat masker itu sedang digunakan.

Selain itu, pelarangan menggunakan masker di tengah pandemi ini disebabkan dengan mulai langkanya masker untuk para tenaga medis yang bertugas untuk menangani virus corona.

"Saat ini, orang yang paling berisiko dari virus ini adalah petugas kesehatan garis depan yang kontak langsung dengan orang yang terpapar virus setiap detik per harinya. Membayangkan mereka tak menggunakan masker adalah hal yang paling mengerikan," ujar Ryan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Rabu, 1 April 2020: Waled dan Harjamukti Diguyur Hujan Ringan

Seorang ahli epidemiologi penyakit menular WHO Maria Van Kerkhove juga menyatakan bahwa orang yang harus diprioritaskan untuk menggunakan masker ini adalah orang-orang medis serta orang yang sakit.

"Masker yang kami rekomendasikan adalah untuk orang-orang yang di rumah dan yang sakit dan untuk orang-orang yang merawat orang yang berada di rumah sakit," ujar Maria dikutip dari situs Stuff.

Sedangkan diberitakan sebelumnya, bahwa penggunaan masker ini lebih meningkatkan risiko tertular virus. Demikian yang dikatakan oleh Ahli bedah Amerika Serikat Jerome Adams.

Ia menegaskan bahwa orang yang tak paham dengan penggunaan masker, justru mlaah akan sering menyentuh bagian dari masker itu sendiri.

Baca Juga: Gelar Ratas dengan Presiden Jokowi, Ridwan Kamil Lapor Terapkan Karantina Wilayah di Jabar

Sentuhan tersebut justru yang akan membahayakan, dan membuat virus serta bakteri lainnya semakin dekat dengan wajah, terutama hidung dan mulut.

Selain itu, banyaknya informasi penggunaan masker yang dibutuhkan oleh para masyarakat di tengah pandemi corona malah membuat adanya perilaku panic buying.

Sehingga orang-orang memborong masker bahkan ada yang menimbunnya dan pada akhirnya, orang yang lebih membutuhkan tidak mendapatkan masker karena telah kehabisan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Stuff Bussines Insider

Tags

Terkini

Terpopuler