Belum Usai Covid-19, Korea Selatan Kini Digemparkan dengan Skandal Pelecehan Seksual via Telegram

- 28 Maret 2020, 07:27 WIB
//Allkpop/


PIKIRAN RAKYAT - Kasus Covid-19 belum usai, Korea Selatan kini dihadapkan dengan skandal video pelecehan seksual.

Video-video pelecehan seksual tersebut dikirim dalam sebuah grup telegram yang dikenal dengan Nth Room.

Skandal video seks tersebut benar-benar mengguncang Korea Selatan, karena setidaknya terdapat 74 wanita termasuk 16 gadis dibawah umur yang ditipu dan diperas untuk berbagi gambar seksual diri mereka di Telegram.

Baca Juga: Pemerintah Menyiapkan PP Ketentuan Karantina Wilayah Cegah Covid-19

Para korban kerap mengalami kekerasan seksual bahkan diperlakukan layaknya budak seks. Korban juga diancam dengan penyebaran identitas diri jika berniat kabur dan berhenti.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Unreserved Media, grup Telegram ini memiliki lebih dari 260 anggota dengan tarif yang berbeda-beda untuk setiap pelanggannya.

Pelanggan harus membayar sampai Rp 19,8 juta atau sekitar 1,5 juta Won untuk dapat mengakses obrolan Nth Room dan mendapatkan gambar-gambar serta video berbau seksual.

Untuk mendapatkan akses ke ruang obrolan ini, pelanggan juga harus terlebih dulu 'membuktikan' diri mereka di saluran terpisah dengan mengunggah video dan gambar pelecehan seksual yang dilakukannya sendiri.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon 28 Maret 2020: Dukupuntang dan Pekalipan akan Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pusat Respons Kekerasan Seksual Cyber Korea telah menemukan beberapa konten seperti gambar spy-cam, kemudian pornografi palsu yang mendalam.

Operator ruang obrolan memangsa remaja melarikan diri yang aktif di aplikasi obrolan atau Twitter serta terlibat dalam pelacuran atau sexting demi mendapatkan uang tunai.

Mereka kemudian menghubungi gadis-gadis itu melalui akun-akun tersebut dengan janji dijadikan model dan mendapatkan gaji yang tinggi.

Selanjutnya, gadis-gadis tersebut akan diarahkan ke akun Telegram di mana pelaku secara perlahan mengekstraksi detail mereka, termasuk nama, nomor telepon, alamat, dan foto-foto yang kemudian digunakan untuk memeras mereka agar merekam konten seksual.

Baca Juga: Skenario Pemkot Bekasi Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Siapkan Stadion hingga Asrama Haji

Kasus video seksual tersebut bahkan sampai dibuat petisi ke Presiden karena benar-benar meresahkan warga, terutama perempuan yang haknya direbut dan dianggap melanggar hak asasi manusia.

Presiden Moon Jae In bahkan ingin kepolisian membentuk tim investigasi khusus apabila dibutuhkan agar permasalahan cepat selesai.

Moon Jae In juga meminta agar aparat penegak hukum melihat hal tersebut dari kejahatan digital terhadap anak-anak remaja.

Kantor Polisi Metropolitan Seoul sepakat untuk mengungkap identitas pembuat dan admin dari Nth Room yaitu Baksa alias Dokter.

Baca Juga: Baru Tujuh Pusat Perbelanjaan yang Tutup, Pemkot Bandung Sebar Edaran

Baksa merupakan panggilan untuk pria bernama Cho Joo Bin yang berusia 25 tahun. Pria tersebut telah menjadi distributor video pelecehan serta kekerasan seksual dalam Nth Room.

Pada 25 Maret 2020, untuk pertama kalinya Cho Joo Bin dipertontonkan kepada masyarakat dan dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dilansir dari Allkpop oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, Cho Joo Bin mengklaim bahwa dia juga terlibat dalam skema terhadap beberapa selebriti seperi Bomi A Pink, Shin Se Kyung, dan Joo Jin Moo.

Menurut pengakuannya pada tanggal 27 Maret 2020, ia memerintahkan untuk membuat film kamera tersembunyi ilegal terhadap Bomi dan Shin Se Kyung yang menjadi kontroversi besar pada tahun 2018.

Baca Juga: Dua Kali Jalani Tes Virus Corona, Ridwan Kamil Beberkan Hasilnya

Cho Joo Bin juga dikatakan telah mengirim pesan ancaman kepada wartawan dan berencana untuk membunuh seorang anak.

Kasus Nth Room saat ini sedang ditangani oleh Kejasaan Distrik Pusat Seoul dan langsung ditangani oleh 21 penyidik khusus yang dibentuk kejaksaan.

Skandal seks Nth Room berfungsi sebagai pengingat akan tantangan yang dihadapi oleh pejabat pemerintah untuk mengakhiri kekhawatiran yang saat ini sedang berkembang.

Baca Juga: 24 Jam Rasakan Gejala, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Positif Virus Corona

Sebelumnya, Korea Selatan pernah digemparkan dengan kejahatan seks terkait industri K-Pop yang melibatkan banyak selebriti, termasuk skandal Burning Sun dan video seks Jung Joon Young.

Menteri Kesetaraan Gender Lee Jung Ok telah berjanji untuk merevisi undang-undang yang mengatur kejahatan seks termasuk perawatan online dan pemerasan anak-anak dan remaja.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x