Menurut penelitian tersebut, analisis genom virus cerpelai mengungkapkan keragaman urutan.
Kelompok besar infeksi ini diprakarsai oleh kasus Covid-19 dengan virus yang mengandung 'mutasi D614G', yang mendominasi infeksi virus corona ke manusia di beberapa bagian dunia, kata para ilmuwan.
Baca Juga: PBB Kembali Peringatkan Kelaparan di Yaman, Hitung Mundur Menuju Malapetaka
Mereka juga menemukan bahwa beberapa orang terinfeksi jenis virus dengan tanda seperti yang ada pada cerpelai, memberikan bukti penularan dari hewan ke manusia.
Namun, mereka tidak menemukan bukti penularan kepada orang-orang yang tinggal di dekat peternakan cerpelai.
"Sangat penting bahwa produksi bulu dan sektor perdagangan tidak menjadi reservoir untuk penyebaran SARS-CoV-2 di masa depan ke manusia," tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut.***