Network
PR CIREBON - Lebih dari seperempat juta orang Denmark diisolasi pada Jumat 7 November 2020 di wilayah utara negara itu karena mutasi virus corona (Covid-19).
Mutasi dari virus corona (Covid-19) telah menginfeksi cerpelai, hewan yang diternakkan masyarakat untuk diambil bulunya. Dan memutuskan pemerintah Denmark untuk memusnahkan 15 juta cerpelai.
Virus corona (Covid-19) bermutasi secara konstan, tetapi hingga saat ini belum ada bukti bahwa mutasi tersebut dapat membahayakan manusia. Tapi otoritas Denmark tidak mau mengambil risiko.
Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Pastikan Vaksin Aman dan Sedang Diproses Untuk Diedarkan
"Daripada menunggu bukti, lebih baik bertindak cepat," kata Tyra Grove Krause, kepala departemen di Statens Serum Institut, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Associated Press.
Perdana Menteri Mette Frederiksen mengatakan langkah pemushanan dimaksudkan untuk menahan virus, dan itu dilakukan dua hari setelah pemerintah memerintahkan pemusnahan semua 15 juta cerpelai yang diternak di 1.139 peternakan cerpelai Denmark.
Di tujuh kota Denmark utara dengan sekitar 280.000 penduduk, kegiatan olah raga dan budaya telah ditangguhkan, transportasi umum telah dihentikan dan perbatasan regional telah ditutup.
Baca Juga: Islah Bahrawi Sebut Pengasingan Hingga Kepulangan Habib Rizieq Adalah Jurus Politik
Hanya orang-orang yang mempunyai andil, seperti polisi dan petugas kesehatan dan otoritas berbeda yang diizinkan untuk melintasi batas kota.
