Kenapa Ular, Serangga, Laba-Laba Banyak Ditakuti? Ini Penjelasan Psikologinya

- 10 November 2020, 06:34 WIB
Profesor Psikologi di University of Toledo telah menjelaskan mengapa banyak orang yang menganggap hewan merayap seperti ular,s erangga, sangat menyeramkan.
Profesor Psikologi di University of Toledo telah menjelaskan mengapa banyak orang yang menganggap hewan merayap seperti ular,s erangga, sangat menyeramkan. /Pixabay

“Rasa jijik kemungkinan besar berkembang untuk menjauhkan kita dari sumber patogen,” kata Tom Armstrong, asisten profesor psikologi di Whitman College di Washington State.

Baca Juga: Amerika Makin Terbuka ke Muslim Palestina, Kedua Kalinya Anggota Kongres Terpilih di Colorado

Tom Armstrong menyatakan, serangga yang merayap bisa menjadi lebih menyeramkan karena mereka cenderung hidup di tempat yang gelap dan lembab, tempat bakteri berkembang biak.

Beberapa mungkin menjadi parasit manusia, sedangkan yang lain dapat menularkan penyakit. Meskipun cacing atau belatung dalam makanan mungkin tidak berbahaya, mereka bisa menunjukkan bahwa makanan telah dikompromikan oleh patogen, tuturnya.

John Mayer, psikolog klinis dan penulis skenario film horor, memberikan alasan lain mengapa banyak dari kita merasa jijik terhadap makhluk ini adalah karena mereka tampaknya menentang tatanan alam.

Baca Juga: Konflik Ethiopia Meningkat, Serangan Terbaru Menewaskan Ratusan Orang

“Sepertinya mereka hidup selamanya. Mereka sulit dihancurkan. Buang laba-laba dengan lembut ke saluran pembuangan, dan dalam beberapa menit ia akan merangkak keluar dari saluran pembuangan. Hancurkan beberapa serangga, dan mereka terus bergoyang," katanya.

"Tambahkan bahwa mereka tampaknya berjumlah jutaan. Kemudian, untuk semua ini, mereka terlihat tidak normal, kepala aneh, kaki kurus, sayap, kombinasi warna yang aneh. Ini bukanlah makhluk hidup yang menunjukkan kasih sayang yang menggemaskan dan lucu, melainkan, bahaya. Dan, jangan lupa, beberapa gigitan," ujar John.

Yoshinori Tomoyasu, yang dibesarkan di Jepang dan pindah ke Amerika Serikat sebagai peneliti yang mempelajari evolusi dan perkembangan serangga, mengatakan banyak hal yang secara mengejutkan serupa antara AS dan Jepang, tetapi dengan satu pengecualian.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Habib Rizieq Pulang, Pengamat: FPI Tetap Oposisi, Kritik Kinerja Pemerintah

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: cnalifestyle.channelnewsasia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x