Network
PR CIREBON - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab bertolak dari Arab Saudi menuju Indonesia.
Kepulangan Habib Rizieq tersebut diyakini tidak ada dampaknya terhadap pemerintah Indonesia.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, pemerintah tidak ada masalah dengan kepulangan Habib Rizieq.
Menurutnya, kehadiran Habib Rizieq menjadi peringatan untuk pemerintah agar bekerja dengan baik lagi, jika tak mau mendapatkan kritik dari pentolan FPI ini.
Dedi mengatakan bahwa Habib Rizieq adalah warga negara Indonesia (WNI) sehingga memang sudah sepatutnya bisa pulang ke Tanah Air.
"Sebetulnya tidak ada persoalan kepulangan Habib Rizieq sebagai warga negara. Jangan ada yang menarasikan pemerintah kontra terhadap Habib Rizieq," kata Dedi dalam keterangannya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, Senin 9 November 2020.
Menurut Dedi, kepulangan Habib Rizieq itu menandakan pemerintah Indonesia tidak mengintervensi karena selama ini pemerintah terbuka terhadap Habib Rizieq.
Pangi juga mengatakan, kehadiran HRS di tanah air akan tetap konsisten sebagai oposisi pemerintahan Jokowi.
"Kenapa harus khawatir, pemerintah enggak perlu khawatir dengan kritik keras dan pedas dari tokoh ulama dan masyarakat," kata ia.
Jadwal kepulangan Habib Rizieq Shihab disebut masih sesuai rencana awal.
Baca Juga: Amerika Makin Terbuka ke Muslim Palestina, Kedua Kalinya Anggota Kongres Terpilih di Colorado
Diberitakan sebelumnya, Habib Rizieq bertolak dari Arab Saudi ke Indonesia menumpangi pesawat Saudia pukul 19.30 waktu setempat. Pesawat yang ditumpangi Habib Rizieq diperkirakan akan mendarat di Bandara Soetta besok 10 November pukul 09.00 WIB.
Jadwal kepulangan Habib Rizieq Syihab disebut masuk sesuai rencana awal. Meski demikian, belum bisa diperkirakan jumlah massa yang akan menyambut Habib Rizieq.
Habib Rizieq dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Jakarta, besok pagi.***
