Partai Masyumi Ajak Habib Rizieq Gabung, Pengamat: Bukan Ancaman Partai Islam, Kan Sudah Mapan

- 9 November 2020, 18:59 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin /Foto: Dok. Pribadi/

PR CIREBON - Partai Masyumi yang telah dideklarasikan kembali pada tanggal 7 November, dikatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, sama sekali tidak menjadi ancaman bagi partai-partai Islam yang sudah ada sebelumnya, walaupun Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab bersedia untuk bergabung, seperti undangan yang diberikan Partai Masyumi.

"Kalau mereka gabung, tak akan mengancam partai-partai Islam lain. Karena partai-partai Islam lain, sudah dulu ada dan sudah pernah ikut Pemilu," kata Ujang Komarudin saat wawancara dengan RRI, 9 November 2020.

Menurutnya, sejumlah partai Islam seperti PKS, PKB, PPP, dan PAN sudah mempunyai basis massanya masing-masing, dan juga dinilai sudah mapan.

"Mereka sudah establish. Sudah mapan. Sudah ikut pemilu demi pemilu. Mungkin yang sedikit rawan, PBB. Itu pun PBB sudah punya segmen pemilih sendiri. Jadi tak akan mengancam partai-partai Islam yang sudah ada," ujar Ujang.

Baca Juga: Partai Pemberontak Indonesia Bangkit Lagi, Mahfud MD: Masyumi Bukan Seperti Dulu

Dia menyatakan Partai Masyumi hanya bersifat sebagai lawan kompetisi saja dengan partai-partai Islam yang sudah ada.

Selain mencoba mengajak Habib Rizieq, Partai Masyumi juga sudah memberikan undangannya untuk bergabung ke beberapa tokoh lain seperti Amien Rais, dan juga Ustaz Abdul Somad.

Ujang menilai apabila ketiga tokoh yang diajak tersebut tidak ingin bergabung, maka itu merupakan kerugian bagi Partai Masyumi.

"Kalau gak gabung, artinya Partai Masyumi tak mampu meyainkan mereka. Dan itu suatu kerugian," ujarnya.

Baca Juga: Perceraian Rawan Terjadi saat Masa Pandemi, Berikut Tips Menghindarinya

Selain itu, Ujang berpendapat, partai pemenang kedua pada pemilu 1955 itu, mungkin akan menemui kesulitan ketika ingin mengambil massa dari kelompok NU maupun Muhammadiyah.

"Tantangan Masyumi baru saat ini akan sangat berat," kata Ujang. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Terlebih lagi kondisi politik Indonesia saat ini jauh berbeda dibanding waktu Partai Masyumi masih aktif dalam kancah politik, karena saat ini sudah banyak Partai Islam, tutur Ujang.

Baca Juga: Mengingat Jasa Pahlawan Merebut Kemerdekaan, Veteran: Kami Titip Kesatuan Pancasila dan UUD

Namun, kemungkinan peluang dari Partai Masyumi untuk kembali menjadi partai besar masih tetap ada, hal itu ditentukan oleh kemampuan tokoh yang berkecimpung di dalamnya, sebutnya.

"Juga apa yang ditawarkan Masyumi kepada rakyat, yang menjadi pembeda dari partai-partai Islam yang sudah ada," kata Ujang menutup pembicaraan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x