Kemudian, Abdullah Ibnu Abbas seperti yang diriwayatkan dalam hadist Abdurahman bin Auf menceritakan bahwa ketika itu Umar memninta dipanggilkan beberapa Muhajirin sepuh, untuk berdiskusi mengenai kebingungannya itu.
Baca Juga: Putus Mata Rantai Covid-19, Kota Cirebon Terus Lakukan Pendataan Warga Pendatang
Pasalnya Umar tidak dapat memutuskan secara sepihak terkait nasib ribuan pasukan yang ia bawa menuju ke negeri Syam. Diketahui Umar bin Khatab adalah sosok pemimpin yang paling bijaksana dalam memutuskan sebuah perkara yang berkaitan dengan kepentingan umat.
Musyarawah yang dilakukan dengan para sesepuh Muhajirin itu berujung perdebatan, yang terjadi antara tokoh senior Muhajirin dan Umar bin Khatab.
Baca Juga: Cek Fakta: 150 Remaja Selandia Baru Dikabarkan Masuk Islam, Berikut Faktanya
Ada yang menyaranakan agar Umar tetap melanjutkan perjalanan ke Syam, namun tak sedikit yang meminta Singa Padang Pasir itu kembali ke Madinah untuk menghindari wabah.
Abu Ubaidah bin Jarrah dan Muad bin Jabbar berkata: "Kau hendak melawan takdir Allah swt wahai Umar, masuklah saja ke negeri Syam dan tawakallah pada Allah swt, serahkan semuanya pada Sang Pencipta," terang Ustaz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Stok Darah di Kota Cirebon Menurun, Petugas Berlakukan Donor Tukar
Ummar bin Khatab menjawab: "Tak aku sangka wahai Abu Ubaidah, perkataan itu keluar dari mulut orang sepertimu, seharusnya engkau yang pintar dan berakal tak berucap seperti demikian," terang Ustaz Khalid Basalamah, sembari menambahkan bahwa saat itu Umar begitu khawatir dengan pasukan yang ia bawa.
Tak ada titik temu, pertemuan bertajuk diskusi itu dibubarkan. Namun Umar belum menyerah, kemudian ia meminta Ibnu Abbas untuk memanggil orang-orang Anshar. Terulang kembali, tak ada titik temu, perdebatan kembali menyeruak dalam diskusi tersebut dan Umar belum mendapat solusi terbaik.