PR CIREBON – Sebagian orang mungkin pernah menjumpai seseorang yang memiliki kepribadian yang cukup aneh dari orang kebanyakan, hal ini mungkin terjadi karena orang tersebut memiliki masalah gangguan kepribadian.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman StyleCraze, mengungkapkan bahwa sekitar sepuluh persen orang di dunia ini menderita gangguan kepribadian.
Gangguan kepribadian paranoid atau PPD merupakan kelompok kepribadian cluster A, jenis gangguan ini menyebabkan orang yang terkena berperilaku aneh atau eksentrik.
Baca Juga: Sinopsis Drama China Plot Love, Disertai Link Streaming Gratis di iQIYI
Mereka cenderung mengembangkan kecurigaan yang tidak masuk akal pada orang lain tanpa alasan yang jelas.
Ciri lain yang bisa dikenali dari gangguan ini adalah sulit terbuka kepada orang lain dan sering menyimpan dendam.
Gangguan ini sering dialami saat masa awal dewasa dan cenderung sering terjadi pada pria dibanding wanita.
Baca Juga: Lowongan Kerja di di Bank BCA Syariah, Lulusan S1 Semua Jurusan Bisa Melamar
Gejala gangguan kepribadian paranoid ini ditujukkan oleh sikap individu yang secara terus-menerus selalu waspada.
Hal ini terjadi karena mereka percaya orang lain berusaha untuk merendahkan, mengancam, atau menyakiti mereka.
Keyakinan ini memiliki dampak buruk, karena membuat individunya sulit untuk memiliki hubungan dekat.
Baca Juga: Bisa Sedekah dari Puluhan Juta Uang Donasi, Kakek Suhud Kini Bakal Diberangkatkan Umrah, Kapan?
Gejala lain yang sering ditunjukkan adalah sebagai berikut:
1. Meragukan kesetiaan, komitmen, atau kepercayaan orang lain
2. Keengganan untuk menceritakan pada orang lain
3. Menjadi hipersensitif dalam hal kritik
4. Cepat marah dan bermusuhan
5. Kecurigaan yang berulang terhadap pasangan tanpa alasan
Baca Juga: Unggah Foto Ini, Atta Halilintar Malah Tulis Caption Ciri-ciri Anak Durhaka, Sindir Siapa?
6. Menjadi dingin dan jauh dalam hubungan
7. Kesulitan dalam bersantai
Cara mendiagnosis gangguan kepribadian paranoid biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik untuk mencari tahu kemungkinan kondisi lain yang dapat mempengaruhi.
Selama pemeriksaan jika dokter menemukan gejala PPD, akan dibawa ke psikolog, psikiater, atau penyedia layanan kesehatan mental.
Penyedia jasa layanan kesehatan biasanya akan bertanya mengenai pengalaman masa kecil, pekerjaan, sekolah, dan hubungan, untuk mengukur reaksi dan membuat diagnosis.
Untuk pengobatan gangguan kepribadian paranoid biasanya dengan memanfaatkan terapi bicara atau psikoterapi yang bertujuan untuk membantu mengatasi gangguan, mengajarkan komunikasi, dan membantu mengurangi perasaan paranoid.
Obat-obatan tertentu juga dapat membantu dalam pengobatan gangguan kepribadian paranoid.
Baca Juga: 3 Zodiak yang Berani Tumbuh Lebih Kuat Daripada Takut Cinta Mulai 25 Oktober 2021, Salah Satunya Leo
Beberapa obat dapat bekerja sangat baik jika pasien memiliki kondisi terkait depresi atau gangguan kecemasan.
Obat-obatan yang biasanya dipakai adalah benzodiazepin, sntidepresan, sntipsikotik.
Menggabungkan obat-obatan ini dengan disertai dengan terapi bicara dapat membantu dalam mengelola PPD dengan sukses.***