Mengenal PPD, Gangguan Kepribadian Paranoid yang Kurang Percaya pada Orang Lain

- 22 Februari 2020, 12:19 WIB
ILUSTRASI orang sendiri.*
ILUSTRASI orang sendiri.* /Pixabay/StockSnap//


PIKIRAN RAKYAT - Gangguan kepribadian paranoid (PPD) dapat menyebabkan individu yang terkena dampaknya terlihat aneh atau tidak biasa bagi orang lain.

Seseorang dengan gangguan kepribadian yang selalu curiga terhadap orang lain akan berpikir bahwa orang lain hanya ingin menyakiti mereka.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Boldsky ketidakpercayaan yang tak henti-hentinya terhadap orang lain tidak memiliki alasan khusus sama sekali.

Baca Juga: Mengenal AVPD, Gangguan Kepribadian yang Takut Akan Penolakan dan Simak Gejalanya

Untuk orang yang menderita kondisi ini, mereka tidak dapat percaya bahwa perilaku mereka berbeda dari yang normal.

Pada kebanyakan orang, gangguan kepribadian paranoid dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja awal.

Gangguan ini lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Boldsky, menurut penelitian, kondisi tersebut dapat mempengaruhi sekitar 2 hingga 4 persen dari populasi umum.

Penyebab gangguan ini diketahui adalah kombinasi faktor biologis dan psikologis, meskipun tidak diketahui secara pasti.

Baca Juga: Beredar Kabar Pembuatan Sim Kolektif di Seluruh Samsat Indonesia pada Maret 2020, Simak Fakta Sebenarnya

Gangguan mental sebagian besar ditemukan pada individu yang memiliki kerabat dekat dengan skizofrenia, gangguan delusi, juga trauma anak usia dini.

Seseorang dengan gangguan kepribaiaan paranoid tidak akan pernah mengerti atau menyadari gejalanya.

Namun, orang-orang di sekitar mereka yang akan dapat memahami kondisi kurangnya kepercayaan dan kemarahan yang tidak beralasan.

Orang dengan kondisi ini akan selalu waspada dan akan berperilaku seolah-olah semua orang di sekitar mereka berusaha menyakiti mereka.

Hal tersebut dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan hubungan yang bermakna dan dekat dengan orang-orang di sekitar.

Baca Juga: Karena Ingin Terhindar dari Penyakit Virus Corona, Warga Tiongkok Belajar Agama Islam, Cek Kebenarannya

Untuk mendiagnosis gangguan ini, berdasarkan gejalanya, dokter akan merujuk pada psikiater, psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya untuk pengujian lebih lanjut.

Psikoterapi merupakan bentuk pengobatan yang paling efektif untuk gangguan kepribadian paranoid.

Ini merupakan bentuk konseling dan akan fokus pada peningkatan keterampilan umum, meningkatkan interaksi sosial, komunikasi, dan harga diri individu.

Sebagian besar gangguan kepribadian akan memburuk dengan bertambahnya usia termasuk PPD.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x