Network
PR CIREBON - Penting untuk mengingat hanya karena sebuah pikiran terlintas di kepala bukan berarti itu nyata.
Faktanya, tak salah jika menyebut suatu pikiran akan bertahan lama dan dapat berkembang seiring evolusi umat manusia.
Di masa selanjutnya, mungkin saja mereka yang mampu tetap berjuang di dunia adalah mereka para ahli dalam mengelola pikiran secara efektif.
Baca Juga: Selain Perbaiki Suasana Hati, Berikut Beberapa Manfaat Kesehatan dari Cokelat
Bicara soal evolusioner, kelangsungan hidup diprioritaskan daripada kebahagian.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Pink Villa, manusia yang awalnya tinggal di gua dirancang untuk waspada terhadap bahaya.
Di suatu tempat di tubuh kita, sistem waspada masih ada dan disebut 'bias negatif'.
Baca Juga: 4 Resep dari Jeruk Bali Menyehatkan yang Cocok Dinikmati di Waktu Santai
Cobalah berpikir mengenai hal ini, satu hal yang salah dalam hidup dan ratusan hal benar.
Akan tetapi pikiran akan terus menuju satu hal yang salah tersebut dan mendominasinya.
Mari bicarakan mengenai dampak pikiran negatif pada kesehatan fisik dan mental, mereka tak terpisahkan.
Semuanya saling berkaitan dalam satu sistem, ketika satu area mati maka yang lainnya juga akan mati.
Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman yang Kaya dengan Vitamin D, Diantaranya Adalah Ikan Salmon yang Kaya Nutrisi
Cara alami tubuh untuk menanggapi segala jenis tuntutan atau ancaman adalah stres.
Ketika kita berpikir negatif atau merasakan bahaya, baik nyata atau imajiner, pertahanan tubuh akan masuk ke mode 'lawan'.
Hal ini juga dikenal sebagai 'respon stres', cara pertahanan tubuh untuk benar-benar melindungi diri.
Saat hidup tampaknya udah bahaya, otak akan menyalakan alarm darurat, semua fokus beralih ke masalah yang dihadapi dan semua mekanisme pertumbuhan menjadi offline.
Baca Juga: 5 Makanan yang Membuat Kulit Bersinar, Cerah, dan Bercahaya untuk Perawatan dari Dalam
Sistem pencernaan, sistem kekebalan, semua sistem yang diperlukan pertumbuhan untuk kehidupan pada dasarnya.
Itu semua yang tak diperlukan saat menangani masalah, sedangkan tubuh berada dalam mode bertahan hidup, dimatikan 'secara harfiah'.
Sistem kekebalan dan pencernaan tak diperlukan, tubuh memompa semua energi ke tingkat ekstrim sehingga tubuh dan pikiran dapat berlari lebih cepat atau berjuang lebih keras.
Sebagai akibat dari stres jangka panjang ini, sistem kekebalan atau sistem pencernaan kita dimatikan untuk jangka waktu yang lama dan melemah.
Baca Juga: Lima Makanan Kaya Probiotik yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh
Tubuh sedang tak pada kondisi yang biasanya dan mengarah ke kecemasan serta depresi.
Bagi sebagian orang, itu menjadi pola untuk melihat dan menyaring segala sesuatu melalui pikiran negatif otomatis mereka.
Jadi, bahkan di lingkungan yang berpotensi rendah atau tanpa stres, mereka akhirnya stres dan membayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi.
Jadi bagaimana kita memenangkan perang melawan pikiran negatif ini?
Baca Juga: 5 Keuntungan Bangun di Pagi Hari, Salah Satunya Dapat Mengurangi Tingkat Stres!
Jalani hidup dengan perhatian penuh, berada di saat ini dengan penerimaan dan tanpa penilaian, di mana tak lagi memikirkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan.
Dengan penuh rasa syukur, tuliskan apa saja yang kamu dapatkan dan syukuri selama hidup untuk melatih pikiran agar fokus pada hal positif.
Dengan berfokus pada apa yang diinginkan, bukan pada apa yang tidak diinginkan.
Menyadari pikiran dan secara sadar melanggar pola untuk terus berpikir negatif karena itu tak berguna.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Sinusitis Kronis: Fakta, Gejala, Penyebab dan Pengobatan!
Rutin olahraga, ini cara terbaik menangkal pikiran yang bersifat negatif.
Latih pernapasan dan meditasi, terbukti dalam penilitian latihan ini bisa menenangkan pikiran.
Tulisan ini disampaikan oleh Dr Urvashi, seorang pelatih kesejahteraan secara emosional dari India.***
