Penelitian Terbaru Ungkap Satu Masalah Besar Terkait Suplemen Omega-3

- 25 Mei 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi omega-3. Inilah masalah besar mengenai suplemen Omega-3.
Ilustrasi omega-3. Inilah masalah besar mengenai suplemen Omega-3. /Pixabay/Elliasfalla

Namun, hasil uji klinis yang diterbitkan baru-baru ini mengungkapkan bahwa gabungan DHA dan EPA justru tak berdampak bagi penurunan risiko serangan jantung.

Disebutkan, mereka yang berisiko tinggi mengalami serangan jantung, lalu kemudian mengonsumsi suplemen yang mengandung kombinasi DHA dan EPA tidak akan mengalami penurunan risiko serangan jantung sama sekali.

Baca Juga: Labil dan Emosional, Berikut Sisi Buruk Lainnya dari Zodiak Cancer, Leo, hingga Virgo

Hasilnya dipublikasikan dalam sebuah penelitian dan dipresentasikan pada konferensi virtual American College of Cardiology tahun 2021.

Jadi, meskipun kadar EPA dalam darah tinggi (yang mereka temukan terkait dengan penurunan risiko mengalami kejadian kardiovaskular utama), peningkatan kadar DHA tampaknya membatalkan manfaat EPA.

"Nasihat mengonsumsi omega-3 untuk kebaikan jantung Anda tersebar luas, tetapi penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa sains tidak benar-benar mendukung hal itu untuk setiap omega-3," peneliti utama Viet T. Le, asisten dokter kardiovaskular, menurut Medical News Today.

Baca Juga: Ratusan Staf Partai Demokrat AS Buat Surat Terbuka untuk Joe Biden, Serukan Presiden agar Kecam Israel

"Temuan kami menunjukkan bahwa tidak semua omega-3 sama, dan bahwa EPA dan DHA digabungkan bersama, seperti yang sering ada dalam suplemen, dapat membatalkan manfaat yang diharapkan pasien dan dokter mereka untuk dicapai."

Untuk saat ini, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen khusus EPA saja atau tetap berpegang pada makanan yang secara alami kaya EPA, seperti salmon, sarden kaleng, dan kerang.***

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Eat This, Not That!


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah