Pemerintah Wacanakan Tes Covid-19 Metode Saliva, Begini Kelebihannya

- 1 Februari 2021, 19:14 WIB
Salah seorang anggota Sat Resnarkoba Polrestabes Palembang mengikuti tes Saliva.
Salah seorang anggota Sat Resnarkoba Polrestabes Palembang mengikuti tes Saliva. /FIXPALEMBANG/Can

PR CIREBON – Wacana untuk melakukan metode tes Covid-19 dengan atau melalui saliva atau air liur, dicanangkan oleh pemerintah.

Tes Covid-19 dengan sampel air liur atau saliva ini dinilai lebih nyaman dan sama baiknya dengan tes swab dari hidung.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro dalam acara webinar ILUNI UI.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Massal untuk Nakes, Berikut Rincian Tempat Pelaksanaannya

Menristek Bambang Brodjonegoro mengungkap bahwa tes saliva dapat mempercepat penelusuran virus Corona.

"Dalam rangka mempercepat dan memperluas tes PCR, kami sedang melakukan penelitian untuk mengganti swab dengan saliva.

"Saliva adalah air liur, sedangkan swab itu adalah cairan yang diambil dari belakang hidung kita," ungkap Bambang, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.

Baca Juga: Celana Dalam Biru hingga Sikat Toilet Jadi Simbol Pengunjuk Rasa Anti Pemerintah di Rusia

Bambang menjelaskan, metode tes saliva berbeda dengan swab yang memerlukan cairan dari permukaan tonsil atau dinding posterior faring.

"Metode saliva tidak memerlukan ekstraksi atau pemurnian dari asam nukleat atau RNA virus. Maka itu, hasil tes menggunakan metode ini diklaim lebih cepat dan nyaman ketimbang tes swab," jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito belum dapat berkomentar banyak mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Harlah Ke-95 NU, Megawati Soekarnoputri Kenang Kedekatan Bung Karno dengan Tokoh Pendiri NU: Tidak Akan Lupa

Menurutnya, pihaknya masih menunggu hasil penelitian untuk mengganti swab PCR dengan tes saliva.

"Tunggu saja sampai nanti terbukti efektif dan tersedia," ujar Wiku pada Senin, 1 Februari 2021.

Metode saliva, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran JAMA Internal Medicine, menunjukkan akurasi dalam mendeteksi virus Corona sebesar 83 persen.

Baca Juga: Jangan Diabarkan, Ketahui 6 Hal Penyebab Tubuh Sering Merasa Lelah

Data itu diperoleh menurut tinjauan dari 16 studi yang melibatkan 5.900 peserta.

Air liur merupakan cairan biologis yang berguna untuk menguji hormon steroid seperti kortisol, materi genetik seperti RNA, protein seperti enzim dan antibodi, dan berbagai zat lain.

Hal itu termasuk metabolit alami, nitrit saliva, penanda biomarker status oksida nitrat.

Baca Juga: Sidak ke Pasar-pasar, Kapolda Metro Jaya Lakukan Pengecekan Protokol Kesehatan

Tes air liur digunakan untuk menyaring atau mendiagnosis berbagai kondisi dan status penyakit, termasuk penyakit Cushing, anovulasi, HIV, kanker, parasit, hipogonadisme, dan alergi.

Pengujian saliva telah digunakan oleh pemerintah AS untuk menilai perubahan ritme sirkadian pada astronot sebelum penerbangan dan untuk mengevaluasi profil hormonal tentara yang menjalani pelatihan bertahan hidup militer.

Sampel air liur ini akan stabil hingga 24 jam bila disimpan dengan kantong es atau pada suhu ruang.

Baca Juga: Gencar Telusuri Asal-usul Virus Corona, Tim Penyelidik WHO Kunjungi Pasar Hewan Wuhan

Sejumlah negara juga telah menggunakan tes saliva sebagai pengujian Covid-19.

Singapura, misalnya, telah menyetujui menggunakan alat tes Covid-19 dari Advanced MedTech Holdings untuk digunakan dalam menguji air liur dari dalam tenggorokan.

Selain Singapura, beberapa negara lain juga sudah menggunakan sampel air liur sebagai alat pendeteksi virus Corona, seperti Hongkong dan Taiwan.

Baca Juga: Kilas Balik Duel Panas Aroma Balas Dendam Liga Italia, Atlanta Jungkir Balik di Kandang

"Pasien hanya perlu mengeluarkan air liur dari dalam tenggorokan dan meludah ke dalam botol spesimen untuk tes," kata Advanced MedTech.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah