Kajian Ramadhan: Kisah Singa Padang Pasir dan Ash-Shidiq Berlomba Sedekah Guna Rebut Surga Allah Swt

8 Mei 2020, 03:00 WIB
ILUSTRASI emas.*/DOK PR /

PIKIRAN RAKYAT - Dua sosok sahabat Nabi Muhammad saw. ini, termasuk ke dalam kategori Assabiqun Al-Awwalun atau sebutan bagi orang pertama yang masuk Islam.

Singa padang pasir, Umar bin Khatab dan Abu Bakar atau lebih dikenal dengan sebutan As-Shidiq memiliki keunggulan masing-masing dalam menegakkan Islam.

Umar bin Khatab terkenal sebagai sosok panglima perang Rasul dan pemimpin paling bijaksana bagi seluruh umat manusia dari berbagai kalangan, sementara Abu Bakar adalah pemuda terkaya yang gemar bersedekah.

Baca Juga: Petugas Setop Mobil saat PSBB Cirebon, Penumpang Kursi Depan Diminta Pindah ke Belakang

Dikisahkan, keduannya kerap bersaing perkara ibadah demi mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi Allah Swt. serta dicintai mahluk terbaik, Nabi Muhammad.

Kegemaran Abu Bakar As-Shidiq dalam bersedekah telah terdengar hampir seantero kota Makkah dan Madinah, ia tak pernah perhitungan dalam beramal.

Semua harta kekayaan yang ia dapatkan setiap harinya, tak ada yang ia simpan untuk kepentingan pribadi, 100 persen digunakan di jalan Allah Swt. Terlebih ketika Rasul sering menyuruhnya membebaskan para budak dan menyantuni kaum miskin Makkah.

Baca Juga: Menlu Sebut Pelarungan ABK WNI di Tiongkok Sesuai Prosedur ILO dan Izin Pihak Keluarga

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube Khalid Basalamah yang bertajuk 'Ketika Umar bin Khatab Bersaing dengan Abu Bakar dalam Amalan', diceritakan suatu ketika Rasul menitipkan amanah kepada mereka berdua.

Umar bin Khattab berkata, "Suatu ketika, Rasulullah menyuruh kami agar berinfak di jalan Allah. Kebetulan ketika itu ada sedikit harta pada saya, maka saya berkata di dalam hati, 'Saat ini aku memiliki harta. Jika suatu saat aku dapat melebih Abu Bakar, maka inilah saatnya,' terang Ustaz Khalid Basalamah.

Lantas, Umar pun pulang ke rumah dengan gembira, kemudian ia membagi dua seluruh harta yang ada di rumah. Setengahnya untuk keluarga dan setengahnya lagi untuk diserahkan kepada Rasulullah.

Baca Juga: Berencana Lakukan Penambangan di Bulan, Pemerintahan Trump Susun 'Pakta Artemis'

Rasulullah bersabda, "Wahai Umar, adakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?"

Saya menjawab, "Ada ya Rasulullah."

Nabi bertanya lagi, "Apa yang kamu tinggalkan?"

Saya menjawab, "Saya tinggalkan untuk mereka setengah dari harta saya."

Tidak berselang lama, kemudian datanglah Abu Bakar dengan membawa seluruh hartanya. Kembali Rasul bertanya seperti yang beliau lontarkan pada Umar bin Khatab.

Baca Juga: Ilmuwan Jerman Temukan Antibodi Penghambat Virus Corona, Terobosan Besar dan Berkelanjutan

Namun, sebelumnya Umar bin Khatab telah begitu percaya diri, bahwa dirinya pasti akan mengalahkan Abu Bakar dalam perkara amal sedekah ini, karena ia telah rela memberikan setengah hartanya di jalan Allah. 

Singkat cerita, Rasulullah bertanya kepadanya, "Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?"

Abu Bakar menjawab, "Saya tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya."

Melihat hal ini, Umar berkata, "Saya tidak akan pernah dapat mengalahkan Abu Bakar."

Baca Juga: Update Virus Corona Dunia Kamis 7 Mei 2020: Brasil Catat Lonjakan Terbesar Jumlah Kematian

Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al Khandahlawi, dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal menerangkan, saling berlomba dalam amal saleh dan kebaikan sangat baik dan disukai. Kisah di atas terjadi menjelang Perang Tabuk.

Pada saat itu, nabi memberi anjuran untuk bersedekah secara khusus.

Para sahabat dengan kemampuan masing-masing menginfakkan harta mereka fi sabilillah dengan semangat dan penuh suka cita. Walaupun, melebihi kemampuan mereka.

Baca Juga: Gunakan Hak Veto Lancarkan Perang Lawan Iran, Trump: Ini Resolusi yang Sangat Menghina

Sebab, mereka berpikir dengan sedekah yang tengah dianjurkan Rasulullah ini semoga menjadi jalan keridhaan Allah menerima amalan mereka dan menggantinnya dengan surga di masa keabadian kelak.

Sejak saat itu, Umar bin Khatab berjanji akan berjuang menegakkan agama Islam dengan cara lain, sesuai kemampuan dirinya, dan tentunya dapat melebihi Abu Bakar As-Shidiq.

Sehingga, di masa mendatang, Umar bin Khatab dengan kecerdasan dan kebijaksanaanya didaulat menjadi pemimpin umat Islam di Makkah dan Madinah.

Baca Juga: Terkait Pelarungan Jenazah ABK WNI, Menteri Edhy Prabowo Bicara Soal 4 Syarat Aturan ILO

Tak hanya itu, Umar bin Khatab juga terkenal akan kebijakannya yang begitu adil bagi umat miskin Makkah dan Madinah.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Khalid Basalamah Official

Tags

Terkini

Terpopuler