Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 6.076 Triliun, BI: Struktur Utangnya Masih Tetap Sehat

- 15 Oktober 2020, 13:26 WIB
Ilustrasi Utang.
Ilustrasi Utang. /Zonapriangan.com/IST
PR CIREBON - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia meningkat pada akhir Agustus 2020 menjadi 413,4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 6.076,9 triliun (kurs Rp 14.700).
 
ULN tersebut terdiri atas ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 203,0 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 210,4 miliar dolar AS.
 
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, pertumbuhan utang luar negeri Indonesia pada Agustus 2020 tercatat 5,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,2 persen (yoy).
 
 
"Ini disebabkan oleh transaksi penarikan neto ULN, baik ULN pemerintah maupun swasta. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan nilai ULN berdenominasi rupiah," kata Onny, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 
Onny menjelaskan ULN pemerintah pada akhir Agustus 2020 tumbuh meningkat sebesar 200,1 miliar dolar AS atau tumbuh 3,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2020 sebesar 2,3 persen (yoy).
 
Pertumbuhan ini didorong oleh penarikan sebagian komitmen pinjaman dari lembaga multilateral yang memberikan dukungan kepada Indonesia untuk menangani pandemi Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
 
 
Menurut dia, ULN pemerintah dikelola secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas pemerintah, perhitungannya sebagai berikut:
 
- Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,7 persen dari total ULN pemerintah);
- Sektor konstruksi (16,5 persen);
- Sektor jasa pendidikan (16,5 persen);
- Sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,8 persen);
- Serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,6 persen).
 
Sementara itu, ULN swasta pada Agustus 2020 juga mengalami peningkatan di mana pertumbuhan pada Agustus 2020 tercatat 7,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2020 sebesar 6,2 persen (yoy).
 
Perkembangan ini dipengaruhi pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) dan ULN lembaga keuangan (LK) masing-masing sebesar 10,3 persen (yoy) dan 0,4 persen (yoy).
 
 
Walau mengalami peningkatan, Onny mengatakan bahwa struktur utang luar negeri Indonesia masih tetap sehat didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
 
Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2020 sebesar 38,5 persen, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 38,2 persen.
 
"Struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,0 persen dari total ULN," katanya.
 
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, kata Onny, Bank Indonesia dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x