Gelar Mega Talkshow Investasi, Direktur MBA ITB Subiakto Soekarno: Seratus Ribu Bisa Aktif Pasar Modal

- 8 Maret 2020, 15:47 WIB
ILUSTRASI bisnis
ILUSTRASI bisnis /Pexels


PIKIRAN RAKYAT - Jumlah investor pasar modal di Indonesia masih tergolong rendah hingga kini.

Hanya sejuta orang yang punya rekening pasar modal dari 265 juta penduduk Indonesia. Dalam arti lain, kurang dari sepersen total penduduk Indonesia.

Fakta itu membuat MBA Institut Teknologi Bandung (ITB) Subiakto Soekarno menggelar Mega Talkshow Investasi 2020 di Gedung Aula Barat ITB pada Sabtu, 7 Maret 2020.

Baca Juga: Pejabat Iran Terinfeksi Virus Corona hingga Meninggal Dunia, Pemerintah Berhentikan Kegiatan Perjalanan ke Luar Negeri

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa salah satu penyebab rendahnya investor lokal adalah rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pasar modal.

Inilah yang menyebabkan MBA ITB menggelar Mega Talkshow Investasi 2020.

Dalam acara ini memiliki beberapa sesi di antaranya mulai dari cara mengetahui dan mendeteksi bandar serta saham gorengan, cara menganalisis saham secara fundamental, analisa value trap, serta sesi perjalanan investasi Lo Kheng Hong dari orang biasa menjadi investor retail terbesar di Indonesia.

Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), tingkat partisipasi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi di pasar modal tahun 2017 sekitar 0,2 persen.

Angka tersebut jauh di bawah Malaysia sebesar 12,8 persen, Tiongkok 13,7 persen, dan Singapura 30 persen.

Baca Juga: Buat Foto Menakjubkan, Berikut 7 Aplikasi Edit Foto Terbaik untuk iPhone

Lebih lanjut, dijelaskan Subiakto bahwa saat ini pasar modal Indonesia banyak dikuasai pihak asing.

Berdasarkan data, sebanyak 60 persen pemegang saham di negara ini adalah asing.

“Kalau mereka (investor asing) membawa uangnya keluar. Jatuhlah kita. Lain halnya kalau dikuasai investor lokal, kita tidak akan gampang dipermainkan, ketahanan pasar modal kita akan lebih bagus,” tutur Subiakto.

Melalui acara ini, MBA ITB ingin meningkatkan literasi mahasiswa dan masyarakat tentang pasar modal. Bahkan, mahasiswa MBA ITB sudah sejak awal dikenalkan dengan pasar modal.

Mereka membuka rekening di pasar modal sebesar Rp 2,5 juta untuk mempelajari pasar modal.
Pun begitu, tidak perlu dana besar untuk aktif di instrumen pasar modal.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2020 Angkat Tema Each for Equal, Warga Dunia Bisa Ikuti Euphorianya

Bahkan saat ini dengan uang Rp 100 ribu pun dapat membuat seseorang aktif di pasar modal. Ini dikaitkan dengan membeli reksadana saham.

“Ada reksadana saham Rp 100 ribu per bulan. Gak apa-apa kecil, yang penting rutin. Saat punya uang lebih bisa melakukan top up,” tuturnya.

Selain itu, masih banyak alternatif investasi yang bisa dilakukan mahasiswa. Beberapa di antaranya dengan membeli saham, reksadana, obligasi, dan masih banyak lainnya.

Adapun Mega Talkshow Investasi ini pun menyediakan gambaran dari beberapa pilihan investasi yang cocok untuk mahasiswa dan kalangan milenial lainnya.

Mulai dari risk and returnnya, investasi yang cocok untuk tujuan investasinya, dan lain-lain.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2020 Angkat Tema Each for Equal, Warga Dunia Bisa Ikuti Euphorianya

Subiakto menilai hal ini penting diketahui mahasiswa. Terlebih dengan potensi mereka di pasar modal besar.

“Mahasiswa itu orang kaya yang tertunda. Mereka nanti akan lulus, punya usaha, dapat gaji. Saat itu tiba, mereka sudah tahu harus menaruh uangnya dimana,” jelasnya.

Acara ini pun sukses dengan dihadiri oleh 1000 lebih partisipan yang diharapkan menambah jumlah investor retail publik dalam negeri.

Dengan kesuksesan ini membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) mempercayakan ITB menjadi host acara tahunan Capital Market Summit Expo yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-18 April 2020 di Bandung.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x