PR CIREBON - Pada hari Kamis, 29 September 2020, lima raksasa teknologi besar mengumumkan pendapatan beragam untuk kuartal terakhir karena mereka menghadapi perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi dan kontrol politik yang lebih besar.
Amazon, Apple, Alphabet, Google, Facebook, dan Twitter melaporkan pendapatan yang melebihi ekspektasi analis, tetapi prospek suram menyebabkan harga saham semua perusahaan kecuali Alphabet turun dalam transaksi pasar.
Penghasilannya datang sehari setelah CEO Facebook, Google, dan Twitter ditanyai oleh tuduhan bias anti-konservatif dari Komite Perdagangan Senat AS. Dugaan tersebut ditolak eksekutif dalam kesaksian.
Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19 Sebut Ada 12 Kabupaten dan Kota yang Perlu Mendapatkan Perhatian Khusus
Hasil Kamis menunjukkan bahwa Amazon, Apple, Facebook dan Google memiliki keuntungan gabungan sebesar 38 miliar Dolar AS (32,5 miliar euro) atau kurang lebih setara dengan Rp562 triliun.
Untuk Apple, mereka adalah yang paling mengecewakan, dengan sedikit penurunan pendapatan. Keuntungan Apple turun 7 persen menjadi 12,7 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp187 triliun.
Harga saham Apple (Apple) turun 5,9 persen setelah perusahaan mengumumkan dalam laporan pendapatannya bahwa penjualan iPhone telah turun, yang merupakan sumber pendapatan utama bagi raksasa teknologi itu.
Baca Juga: Hati-hati, Terlalu Lama Duduk saat WFH Dokter Sebut Bisa Berpotensi Wasir
Meskipun pendapatan pada kuartal fiskal keempat meningkat menjadi 64,7 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp957 triliun, pendapatan penjualan iPhone turun sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang membuat investor khawatir.
Amazon sendiri melaporkan rekor laba 6,3 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp93 triliun di kuartal ketiga, hampir tiga kali lipat laba perusahaan di periode yang sama tahun lalu.
Karena pertumbuhan belanja online yang berkelanjutan karena pandemi Covid-19, penjualan bersih Amazon mencapai 96,1 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp1.422 triliun, dan pendapatan meningkat 37 persen dari tahun lalu.
Baca Juga: Aktivis Mengecam Rencana ‘Jurassic Park’ untuk Habitat Komodo: Benar-benar Memalukan
Setelah mengalami penurunan pertama dalam pendapatan kuartal sebelumnya, laba perusahaan induk Google, Alphabet, meningkat 59 persen menjadi 11,2 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp165 triliun.
Pendapatan perusahaan meningkat 14 persen menjadi 46,2 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp683 triliun.
Keuntungan Facebook meningkat 29 persen dari tahun lalu, mencapai 7,8 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp115 triliun, dan pendapatan mencapai 21,2 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp313 triliun, tetapi diprediksi pada tahun 2021, perusahaan memprediksikan bahwa ada banyak ketidakpastian.
Baca Juga: Mike Tyson dan Roy Jones Jr akan Lakukan Pertarungan Amal pada 28 November 2020 Mendatang
Pendapatan Twitter adalah 28,66 juta Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp424 miliar, turun 22 persen dari periode yang sama tahun lalu, dan pendapatan meningkat 14 persen menjadi 936,2 juta Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp13 triliun.
Perusahaan juga memprediksi ketidakpastian di masa depan, sebagian karena pemilu AS yang akan datang, dan menyatakan bahwa sulit untuk memprediksi bagaimana perilaku pengiklan dapat berubah.***