Berbeda Tangani Covid-19, Tiongkok Diprediksi akan Melampaui Ekonomi AS pada 2028

27 Desember 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi Perekonomian /Pixabay/Lorenzo Cafaro/

PR CIREBON – Perekonomian Tiongkok diprediksi akan menyusul Amerika Serikat (AS) pada 2028, lima tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya, karena kebijakan kedua negara yang berbeda tentang Covid-19.

Hal itu didasarkan pada laporan Liga Ekonomi Dunia yang dirilis oleh Economics and Business Research (Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis) yang berbasis di London.

Lembaga tersebut mengatakan penanganan pandemi di Tiongkok yang cepat dan kuat menghasilkan lebih sedikit kerusakan ekonomi pada 2020, dan sedang dalam pemulihan.

Baca Juga: Pantau Rapid Tes Antigen di Bandara Soetta, Menhub: Saat Libur Protokol Kesehatan Harus Ketat

Tiongkok melaporkan 23 kasus aktif Covid-19 pada 19 Desember, dari total 95.460 kasus dengan 4.770 kematian sejak pandemi dimulai, menurut data di Universitas Johns Hopkins.

Sedangkan AS telah dirugikan secara ekonomi oleh pandemi Covid-19 dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di seluruh, dunia dengan lebih dari 18,7 juta kasus dan lebih dari 330.000 kematian.

"Tiongkok diperkirakan akan memiliki pertumbuhan PDB positif sebesar 2 persen pada tahun 2020, sedangkan ekonomi utama lainnya diperkirakan akan mengalami pertumbuhan negatif untuk tahun ini," kata laporan itu, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari The Korea Times.

Baca Juga: MUI Kalsel Sebut Radikalisme Muncul Akibat Masalah Agama yang Ditekan: Kita Harus Saling Rangkul

"Manajemen pandemi yang terampil dan mampu menyaingi pertumbuhan jangka panjang di Barat mengartikan kinerja ekonomi relatif Tiongkok telah meningkat. Kami sekarang berpikir bahwa ekonomi Tiongkok dalam dolar akan mengambil alih ekonomi AS pada tahun 2028, lima tahun penuh lebih awal dari kami pikir tahun lalu," lanjut laporan tersebut.

Ekonomi AS diperkirakan akan melambung pasca pandemi pada 2021, kemudian akan tumbuh sekitar 1,9 persen setiap tahun dan kemudian melambat menjadi 1,6 persen di tahun-tahun berikutnya.

Sebaliknya, laporan tersebut memperkirakan tingkat tren pertumbuhan Tiongkok menjadi 5,7 persen per tahun dari 2021-2025 dan 4,5 persen per tahun dari 2026-2030, melambat menjadi 3,9 persen per tahun dari 2031-2035.

Baca Juga: Fenomena La Nina Ancam Petani Gagal Panen, PKS Sebut Seharusnya Ada Pemetaan Wilayah Terdampak

Ekonomi Tiongkok, dengan populasi 1,44 miliar orang, telah meningkat menjadi 17,8 persen dari ekonomi dunia dari hanya 3,6 persen pada tahun 2000.

“Tiongkok siap menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2023, dengan pendapatan rata-rata sebesar 14.406 dolar (Rp280 juta),” kata laporan itu.

Tetapi, lanjutnya, rata-rata orang Tionghoa akan tetap lebih miskin daripada rata-rata orang di AS.

Baca Juga: Ibadah Natal di Serambi Mekkah Berjalan Lancar, Sebut Toleransi Umat Beragama Warga Aceh Tinggi

Sementara itu, India diperkirakan akan menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia pada 2030, menyusul Inggris pada 2024, Jerman pada 2027, dan Jepang pada 2030.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: The Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler