Soroti Perekonomian di Masa Pandemi, Rizal Ramli: Lebih Gawat dari Krisis 98

24 Desember 2020, 10:06 WIB
Pakar Ekonomi sekaligus Mantan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli. /Twitter.com/@RamliRizal

PR CIREBON – Pengamat ekonomi Rizal Ramli menyoroti soal kondisi perekonomian Indonesia di masa pandemi ini.

Mantan Menteri Perekonomian itu memberikan analisisnya soal perbedaan krisis saat ini dengan krisis pada tahun 1998 dahulu.

Menurutnya, krisis saat ini lebih gawat dari krisis 1998. Hal itu disampaikan Rizal Ramli dalam tayangan di kanal YouTube Fadli Zon Official.

Baca Juga: Tak Dipilih Presiden Jokowi Jadi Menteri, Fadli Zon: Sejak Awas Memang Sudah Tidak Ada Niat

“Sebelum covid saja sudah menunjukkan kemerosotan ekonomi baik makro maupun mikro, ditambah dengan adanya covid jadi lebih parah. Dampaknya lebih gawat dari 98,” ujarnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal YouTube Fadli Zon Official yang diunggah pada Rabu, 23 Desember 2020.

Ramli menjelaskan, saat krisis 98 yang mengalami krisis hanya daerah Pulau Jawa saja, tetapi di luar Jawa justru lebih makmur. Sedangkan saat ini, krisis merata diseluruh Indonesia.

Menurut analisis Ramli, krisis tersebut disebabkan oleh sekurang-kurangnya dua faktor. Faktor pertama akibat kebanyakan hutang, kedua karena pertumbuhan kredit negatif.

Baca Juga: Atas Laporan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baiknya, Ali Mochtar Ngabalin Diperiksa sebagai Pelapor

“Hutang kita udah kebanyakan, buat bayar bunganya saja harus ngutang lagi, ditambah pula pertumbuhan kredit negatif, belum pernah terjadi sejak 98. Pertumbuhan kredit hanya 3 persen artinya uang yang ada dirakyat disedot untuk bayar hutang,” jelasnya.

Menurut Ramli, dua faktor tersebut membuat daya beli masyarakat melemah. Ditambah pula dampak dari Covid-19 yang membuat banyak rakyat kehilangan pekerjaan.

Ramli menyoroti, hal ini disebabkan karena pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah, khususnya masalah perekonomian.

Baca Juga: Usai Serah Terima Jabatan, Tri Rismaharini Minta Jajaran Kemensos Satukan Semangat dan Pandangan

Di dalam Pemerintahan, kata Ramli, yang mendominasi pembicaraan soal masalah perekonomian hanya Luhut Pandjaitan dan Sri Mulyani, selebihnya tidak ada yang begitu paham. Sehingga, solusi hanya diserahkan penuh kepada dua orang tersebut.

Gawatnya, kata Ramli, Menteri Keuangan (Menkeu) saat ini terbalik. Menkeu hanya terbaik untuk para kreditor dan investor asing tetapi sebaliknya, untuk rakyat malah mencekik.

Setiap ada krisis, langkah yang diambil Menkeu adalah dengan mencari hutang ke Negara lain dengan bunga yang besar. Selanjutnya, kata Ramli, Menkeu malah menyuruh rakyat untuk membayar hutang tersebut.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Rambut Rontok Jadi Indikasi Gejala Terkena Covid-19

“Yang bayar rakyat, lewat pajakin yang kecil-kecil, tapi ga berani pajakin yang gede gede,” ujar Ramli.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Fadli Zon Official

Tags

Terkini

Terpopuler