Mitos atau Fakta: Rambut Rontok Jadi Indikasi Gejala Terkena Covid-19

- 24 Desember 2020, 08:59 WIB
ilustrasi rambut rontok
ilustrasi rambut rontok /PIXABAY/slavoljubovski
PR CIREBON - Rasa gembira setelah tersedianya vaksin hilang seketika saat varian baru virus corona muncul di Inggris.
 
Momen bahagia Natal kini telah hilang dan sebagian besar negara telah melakukan lockdown tier-4. Bahkan, Inggris mengalami peningkatan kasus virus corona harian tertinggi sejak pandemi dimulai.
 
Di tengah situasi yang genting ini, masyarakat umum harus jeli akan kemungkinan gejala Covid-19 dengan cara mengisolasi diri atau minimal taat protokol kesehatan.
 
 
Selain gejala utama virus corona, yang meliputi batuk yang terus-menerus dan indra penciuman yang hilang, ada laporan yang berkembang bahwa Covid-19 juga ditandai dengan rontoknya rambut.
 
Temuan tersebut masih terbatas pada pengujian studi kasus, saat ini belum diketahui seberapa sering gejala rambut rontok terjadi pada kasus Covid-19.
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon,com dari Express, sebuah studi pada November 2020 mengungkapkan, ada 14 dari 58 orang yang terindikasi Covid-19 mengalami gejala rambut rontok, walaupun timbul secara lambat.
 
 
Dalam penelitian ini, rata-rata waktu dari mulai pertama terindikasi Covid-19 hingga timbulnya kerontokan rambut adalah 58,6 hari.
 
Ada kemungkinan rambut rontok juga dikaitkan dengan kondisi Covid-19 yang telah parah. Namun, belum jelas sejauh mana kasus kerontokan rambut dan mekanisme biologis ini terjadi.
 
Sebuah studi pada Mei 2020 mengevaluasi 175 orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
 
 
Para peneliti mengamati bahwa sejumlah besar partisipan (67 persen) menderita alopesia androgenetik.
 
Androgenetic alopecia adalah bentuk umum kerontokan rambut pada pria dan wanita di mana rambut rontok dalam pola yang jelas.
 
Sebuah studi pada Juli 2020 membandingkan pola kebotakan pada 336 pria yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dan 1.605 pria yang dirawat di rumah sakit tanpa Covid-19.
 
 
Ditemukan bahwa pria dengan pola kebotakan yang paling menonjol lebih cenderung terjadi pada pria yang positif Covid-19.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x