Konflik Ethiopia Masih Berlanjut, Pria Bersenjata Bunuh Lebih dari 100 Orang

- 24 Desember 2020, 08:30 WIB
Bendera Ethiopia.*
Bendera Ethiopia.* //Pixabay/ GDJ

PR CIREBON - Konflik bersenjata di wilayah Ethiopia Barat masih berlanjut hingga Rabu, 23 Desember 2020 kemarin.

Hingga kemarin, terjadi sebuah serangan oleh pria bersenjata yang telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam satu serangan.

Menurut Otoritas Nasional Hak Asasi Manusia, terdapat serangan berdarah di wilayah Benishangul-Gomez di Ethiopia Barat yang menewaskan lebih dari 100 orang. 
 
 
"Lebih dari 100 orang ditembak mati dalam serangan oleh orang-orang bersenjata," ungkapnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Arabiya.
 
Dari kejadian tersebut, para warga mengkonfirmasi tentang puluhan orang yang tewas dalam serangan bersenjata itu.
 
"Saya melihat puluhan mayat di lapangan dekat rumah," ucap seorang petani di kota Boleyn.
 
 
Tidak hanya itu saja, bahkan penduduk kota lainnya pun menyatakan bahwa orang-orang bersenjata itu menyerbu daerah tersebut sekitar pukul empat sore dan terdapat 20 mayat di lokasi yang berbeda.
 
Banyak saksi yang mengetahui pembantaian tersebut, bahkan seorang petugas medis setempat mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya merawat 38 orang yang terluka dan kebanyakan dari mereka mendapatkan sebuah luka tembak.
 
"Kami tidak siap menghadapi masalah ini, dan kami kehabisan obat," kata seorang perawat di fasilitas medis yang sama.
 
 
Perawat tersebut juga menambahkan bahwa ada seorang anak laki-laki berusia lima tahun meninggal dunia saat dibawa ke klinik.
 
Seorang pejabat di wilayah tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya, menyatakan bahwa pihak berwenang telah diberitahu tentang serangan itu.
 
Pihak berwenang disebut sedang memverifikasi perincian mengenai identitas penyerang dan korban, tetapi dia tidak memberikan informasi tambahan.
 
 
Serangan itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri Ethiopia Abi Ahmed, Kepala Staf Angkatan Darat Berhanu Gula, dan pejabat federal senior mengunjungi kawasan itu.
 
Kunjungan tersebut bertujuan untuk menyerukan perdamaian, setelah kawasan itu menyaksikan sejumlah insiden fatal antara kelompok etnis yang bersaing
 
Serangan besar terbaru di daerah itu terjadi pada 14 November, ketika orang-orang bersenjata menyerang sebuah bus hingga menewaskan 34 orang.***
 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x