Diam-Diam Menkeu Sri Mulyani Pinjam Dana ke Australia, Guna Hadapi Resesi saat Pandemi Covid-19

- 14 November 2020, 17:48 WIB
Menkeu Sri Mulyani.
Menkeu Sri Mulyani. /kemenkeu.go.id

PR CIREBON - Beberapa pekan lalu Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mengumumkan Indonesia akan menghadapi resesi pada akhir Oktober.

Lalu pada 12 November 2020, Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pinjaman dari Australia kepada Indonesia sebesar AUD1.5 miliar, dengan masa pembayaran kembali selama 15 tahun. Pemberian pinjaman ini merupakan wujud kerjasama strategis yang komprehensif serta kemitraan yang kuat antara Australia dan Indonesia.

Pinjaman ini ditujukan untuk mendukung Program Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES), yang dikoordinasikan oleh Asian Development Bank (ADB). Covid-19 memberikan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada wilayah Indo-Pasifik dan dunia.

Baca Juga: Gerindra Klaim Pemerintah Bantu HRS Pulang Lewat Permintaan Prabowo, Habib Rizieq: Bohong!

Menkeu RI mengungkapkan Australia dan Indonesia juga sangat terpengaruh oleh krisis kesehatan yang luar biasa ini, dimana tindakan pengendalian dan ketidakpastian telah menurunkan pertumbuhan ekonomi global dan perdagangan internasional.

Berdasarkan perjanjian, pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan anggaran tahun 2020, yang fokus pada pengendalian Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Pinjaman ini juga mencerminkan semangat dari kedua negara untuk secara bersama-sama menangani tantangan pandemi Covid-19 yang luar biasa, baik dalam melindungi masyarakat maupun membantu dunia usaha.

Baca Juga: Meski Acara Habib Rizieq di Bogor Tertib, Kapolda Jabar: Masyarakat Masih Abai Protokol Kesehatan

Sebagai tetangga dekat, kedua negara saling membutuhkan dalam menghadapi ancaman pandemi Covid-19, serta perlu saling mendukung satu sama lainnya dalam masa yang sulit ini.

Menurut Sri Mulyani, Australia dan Indonesia akan terus melanjutkan kerja sama serta saling berbagi pengalaman untuk bersama-sama melangkah menuju pemulihan ekonomi.

“Kemitraan ini tidak hanya menunjukkan kuatnya hubungan antara Australia dan Indonesia, tetapi juga pemahaman sebagai negara tetangga, bahwa kita mempunyai tujuan yang sama untuk pemulihan dan penguatan ekonomi, dan bahwa kita tidak bisa pulih sendirian di tengah pandemi Covid-19,” kata Menkeu RI, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Brimob Ulang Tahun ke-75, Kenali Sejarah dan Fungsi Brimob di Indonesia

Sri mulyani mengatakan dalam kesempatan yang sama Menkeu Australia Frydenberg menggarisbawahi bahwa Australia berkeyakinan Indonesia dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik serta melakukan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat, antara lain didukung oleh manajemen fiskal yang hati-hati.

“Indonesia dan Australia menghadapi pandemi Covid-19 ini sebagai mitra. Sebagai mitra, kami akan pulih bersama. Dalam semangat kemitraan inilah, Australia dan Indonesia menandatangani pinjaman sebesar AUD1.5 miliar," jelasnya.

"Dengan manajemen fiskal Indonesia yang penuh kehati-hatian, kami percaya bahwa pemulihan yang cepat dan kuat akan dapat dilakukan oleh Indonesia. Pemulihan ekonomi ini tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi Australia dan kawasan,” tambahnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: kemenkeu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x