Meskipun sebagian besar karyawan akan dapat dengan mudah memanfaatkan opsi bekerja dari rumah, beberapa peran akan sulit, atau bahkan tidak mungkin untuk beralih secara permanen ke sistem bekerja jarak jauh.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Tuai Kerancuan Bagi Migas, Pengamat : Ketidakpastian Investasi di Indonesia
Beberapa peran masih memerlukan akses ke kantor, termasuk yang memerlukan akses ke lab perangkat keras, pusat data dan pelatihan langsung.
Karyawan yang memilih opsi kerja jarak jauh secara permanen akan diminta menyerahkan ruang kantornya, namun masih bisa menggunakan ruang bersama yang tersedia di kantor.
Karyawan juga akan diizinkan untuk pindah kota dengan persetujuan, atau bahkan pindah ke luar negeri jika pekerjaan jarak jauh memungkinkan untuk pekerjaan mereka.
Baca Juga: Banyak Pelajar Diamankan saat Demo Tolak UU Cipta Kerja, KPAI: Mereka Punya Hak Bicara
Microsoft akan menanggung biaya bekerja dari rumah untuk pekerja jarak jauh permanen, namun pekerja tersebut harus menanggung biaya relokasi mereka sendiri.
Selain Microsoft, Facebook juga mengalihkan puluhan ribu karyawan untuk bekerja jarak jauh, dan CEO Mark Zuckerberg kepada The Verge mengatakan bahwa setengah dari jumlah karyawannya dapat bekerja jarak jauh dalam waktu lima hingga 10 tahun.***