Base Transceiver Station 5G (BTS 5G) di China Capai 3.5 Juta. Bandingkan dengan di Indonesia

- 7 April 2024, 11:32 WIB
Dokumentasi warga China memperhatikan layar-layar televisi hasil pemantauan kamera-kamera pemantau
Dokumentasi warga China memperhatikan layar-layar televisi hasil pemantauan kamera-kamera pemantau /

 

SABACIREBON - Jumlah stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G di China telah bertambah menjadi lebih dari 3,5 juta hingga akhir Februari 2024, demikian ungkap data terbaru dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.

Dengan pertumbuhan stasiun 5G, penggunaan teknologi 5G di industri juga diperluas dan integrasi teknologi digital serta ekonomi riil dipercepat, menurut kementerian itu sebagaimana dinyatakan Xinhua, Minggu. 

Penerapannya, dari sektor tambang pintar hingga pabrik dan logistik cerdas, teknologi digital diterapkan dengan cepat dan efektif di berbagai sektor. Menurut data kementerian tersebut, teknologi 5G telah diintegrasikan ke dalam 71 kategori ekonomi utama di China.

Zhao Zhiguo, kepala insinyur kementerian itu, mengatakan bahwa kementerian akan terus mempromosikan transformasi digital industri dan melaksanakan inisiatif AI Plus untuk mempercepat industrialisasi baru yang diberdayakan oleh teknologi digital.

Baca Juga: Inilah 10 Penghuni Baru Lapas Sukamiskin Bandung, Kasus Tunjangan Kinerja (Tukin) ESDM

Berbagai upaya juga akan dilakukan untuk mendorong pengembangan aplikasi 5G berskala besar guna mencapai lebih banyak inovasi dan hasil yang positif, demikian dikatakan Zhao. \

Jumlah BTS di China itu bukan untuk dibandingkan dengan jumlah BTS di Indonesia yang sangat jauh tertinggal. Sebagai gambaran sampai akhir tahun 2023, jumlah BTS 5G jawara operator seluler di Indonesia Telkomsel seperti dikutip dari Bisnis Tekno, baru memiliki  470 BTS 5 G dan Indosat yang memiliki 90 BTS 5G. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x