Nadiem Makarim menjelaskan penerapan pembelajaran tatap muka tersebut dilandasi dengan banyak pertimbangan.
Salah satunya karena tidak semua siswa dapat mengakses pembelajaran daring karena berbagai keterbatasan.
Ditambah dengan minimnya interaksi pada beberapa kasus menyebabkan kecenderungan siswa berhenti sekolah.
Baca Juga: IPW Beri Apresiasi pada TNI yang Sudah Lakukan Penurunan Poster Habib Rizieq di Berbagai Tempat
"Berdasarkan hasil survei di Oktober 2020 karena lamanya tinggal di rumah banyak siswa yang terjebak dengan minimnya aktivitas, kecenderungan juga teejadi tindak kekerasan.
Oleh karena itu pembelajaran tatap muka akan dimulai kembali dilaksankan di semester genap tahun ajaran 2020/2021, tepatnya di bulan Januari 2021. Diharapkan daerah dan sekolah meningkatkan kesiapan untuk penyesuaian ini, tentunya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," ujar Nadiem.
Selain pembelajaran tidak ada lagi kegiatan belajar-mengajar seperti orang tua tidak boleh menunggu siswa di sekolah, istirahat di luar kelas, pertemuan orang tua dan murid itu tidak diperbolehkan.***