SABACIREBON -- Penanganan masalah tingginya produksi sampah di Kota Bandung tidak mungkin hanya mengandalkan pemerintah Kota. Melainkan diperlukan juga partisipasi warga mulai dari ruang lingkup terkecil secara bersama ikut mengatasinya.
Pentingnya peran masyarakat turut menangani permasalahan sampah di sekitar lingkungannya itu muncul dalam acara Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kelompok dosen FEB Widyatama dikemas dalam bentuk Orientasi Berinovasi Limbah Organik dan Anorganik bersama warga masyarakat wilayah RW 07 Kelurahan Cikawao Kecamatan Lengkong Kota Bandung.
Kegiatan yang berlangsung Kamis 1 Januari 2024 tersebut juga berkaitan dengan adanya aturan tentang kewajiban dosen melaksanakan PKM sebagai salah satu elemen tridharma perguruan tinggi.
Baca Juga: 3 Napi Teroris Lapas Indramayu Berikrar Kembali Kepelukan Ibu Pertiwi
Kelompok dosen yang melakanakan PKM tersebut diketuai Dr. Intan Widuri Sakti dengan angota terdiri dari Agatha Rinta Suhardi, M.Si., Desy Oktavia, M.T.A., Novika Chandra Astuti, Ph.D., Oktora Yogi Sari, M.T., dan Zakiah Darajat, M.M.
Kegiatan yang dikemas secara interaktf itu bertema “Orientasi Upaya Peningkatan Penghasilan Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Limbah Organik dan Anorganik”.
Acara yang menarik dan penuh tanya jawab itu dihadiri dan dibuka oleh Wakil Ketua RW selaku Pembina Karang Taruna RW 7 Kelurahan Cikawao, Achmad Permana serta warga binaan Karang Taruna setempat.
Zakiah Darajat sebagai nara sumber kegiatan pada kesempatan itu menjelaskan, produksi sampah kota Bandung meningkat tersus setiap tahunnya. Tahun 2022, produksi sampah kota Bandung mencapai 1.595 ton per hari, terdiri dari sampah makanan, sampah plastik, dan sampah kertas.