Presensi Sidik Jari Diduga Jadi Penyebab Guru di Surabaya Positif Covid-19, Bamsoet: Harus WFH Lagi

- 25 Agustus 2020, 20:11 WIB
SEORANG ASN menggunakan presensi elektronik dengan sidik jari di Sekretariat Daerah KBB, Ngamprah, Rabu, 9 Januari 2019.*/HENDRO HUSODO/PR
SEORANG ASN menggunakan presensi elektronik dengan sidik jari di Sekretariat Daerah KBB, Ngamprah, Rabu, 9 Januari 2019.*/HENDRO HUSODO/PR /Hendro Susilo Husodo/

PR CIREBON - Surabaya memang masih menjadi salah satu kota penyumbang angka positif Covid-19 di Provinsi Jawa Timur, apalagi dengan adanya perijinan untuk sekolah zona kuning dapat belajar tatap muka kembali.

Namun demikian, ijin pembukaan belajar tatap muka ini justru menimbulkan banyaknya tenaga pengajar atau guru yang positif Covid-19, diduga berasal dari keaktifan guru yang mengisi presensi sidik jari.

Hal ini pula yang menjadi sorotan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mempertimbangkan kondisi daerah rawan penularan, seiring dengan koordinasi kepala daerah setempat dan memperhatikan usulan dari tim penanganan Covid-19.

Baca Juga: Ketua KPK Diminta Mundur Bila Terbukti Pelanggaran Kode Etik, Firli: Kita Ikuti Saja, Mohon Maaf

"Dinas Pendidikan Surabaya agar lebih cermat dalam mengambil kebijakan di tengah pandemi, seperti dengan memberlakukan work from home bagi para guru sebagai upaya dalam melindungi serta menjamin keselamatan para tenaga pengajar di masa pandemi," ungkap Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada 25 Agustus 2020.

Lebih lanjut, Bamsoet mendorong Kemendikbud untuk meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan daerah mengkaji ulang pembukaan sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

Ini meliputi sekolah yang berada di zona hijau, kuning maupun oranye, mengingat zonasi risiko Covid-19 melalui warna merah, kuning, maupun hijau sama sekali tidak menjamin suatu daerah tersebut dinyatakan aman dari persebaran Covid-19.

Baca Juga: Presiden Jokowi Konsisten Bangun Indonesia di Tengah Pandemi, Jalan Tol Pertama di Aceh Jadi Bukti

Selain itu, dia juga mendorong Kemendikbud melalui Disdikbud daerah terus memantau dan memerhatikan peta persebaran Covid-19 di setiap daerah, sehingga kebijakan yang diambil terkait pembukaan atau penutupan sekolah sudah melalui pertimbangan yang matang dan diharapkan dapat lebih tepat.

Mengakhiri pernyataan, Bamsoet pun meminta Kemendikbud memberikan perhatian lebih bagi para tenaga pengajar yang terpapar atau terhadap nasib para tenaga pengajar di masa pandemi Covid-19, tepatnya agar semangat tenaga pengajar tidak kendur dalam menjalankan tugas mulianya itu.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x