"Yang kedua soal acara pernikahan. Ini jamnya sudah ditentukan, siapa yang hadir, jam berapa, jam berapa sudah ditentukan. Kalau boleh diizinkan, satu menit inilah undangan yang disebarkan ke seluruh peserta ada keterangannya, jam berapa setiap orang, ada jamnya, ini protokol. Nomor 151-200 jam sekian, nomor 201 jam sekian, acara walimah semua harus pakai masker, semua harus jaga jarak, semua tetap mengikuti jamnya," katanya.
Haikal menyatakan para intelijen seharusnya sudah tahu semua pembicaraan atau rencana yang sudah disusun itu. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Youtube Indonesia Lawyers Club, 19 November 2020.
Baca Juga: Ridwan Kamil Terancam Ikut Dipanggil Terkait Acara HRS di Bogor, Polri: Tentu Butuh Klarifikasi
"Kedatangan di Petamburan yang begitu dahsyatnya, siapa yang bisa langgar? apa ujung-ujungnya, mau Habib Rizieq yang disalahkan. Padahal kita sudah mematuhi semua, tidak ada mobilisasi, para intelijen mungkin tahu lah," ujarnya.
"Toh kepulangan saya di bulan Desember itu, siapa yang jemput, para intelijen mungkin sudah tahu, apa yang kami bicarakan di Mekkah, dan apa yang kami rapatkan, semua udah tahu, ga ada yang ditutup-tutupi," kata Haikal.
***