PR CIREBON - Peningkatan aktivitas Gunung Merapi terus terjadi setelah statusnya mengalami peningkatan menjadi siaga pada 5 November. Guguran dan suara gemuruh juga terus terjadi, suaranya sampai terdengar hingga ke pemukiman warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) tiga.
Staf Ahli Geologi Gunung Api BPPTKG Yogyakarta Ir Dewi Sri Sayudi mengatakan saat dilakukan sosialisasi bahaya Merapi di Balai Desa Jrakah, Sabtu 14 November 2020, bahwa guguran dapat terdengar, kalau kabut hanya bisa terdengar, dan jika cuaca cerah guguran terkadang akan terlihat.
"Guguran material saat ini terjadi dan masuk ke kali Senowo dan masuk kali lama. Sebagian juga masuk kali Apu di Klakah," katanya.
Baca Juga: Pertalite Harga Khusus Dijual Pertamina di Jabar, Demi Mengurangi Pencemaran Udara
Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang dekat dengan kawasan lava diminta untuk ikut memantau guguran sudah intensif atau belum saat ini.
"Apapun masyarakat ini kunci keberhasilan kita. Evaluasi akan semakin detail kalau ada tambahan informasi dari masyarakat," ujarnya.
Dia juga menyatakan peningkatan aktivitas terus terjadi, kegempaan Merapi seismisitas maupun kegempaan deformasi masih meningkat.
Baca Juga: Hindari Erupsi Gunung Merapi, 1.558 Warga dari Kelompok Rentan Mengungsi