Politikus Nasdem Sesumbar Tangkap Rocky Gerung Jika Jadi Presiden, Refly: Belum Dewasa Berpolitik

- 28 Oktober 2020, 14:37 WIB
Ahli hukum tata negara Refly Harun (kiri) dan politis partai Nasdem Irma Suryani Chaniago (kanan).
Ahli hukum tata negara Refly Harun (kiri) dan politis partai Nasdem Irma Suryani Chaniago (kanan). /Instagram reflyharun /fraksinasdem.org

PR CIREBON - Diketahui bahwa Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Irma Suryani menaggapi kritisi pengamat politik, Rocky Gerung dengan menyerang pribadi Rocky dalam acara talkshow di akun Youtube Narasi Newsroom bertajuk "Jokowi-Ma'ruf Sampai di Mana".

Dalam narasi Rocky Gerung mengatakan bahwa kekacauan di Indonesia ini terjadi karena pemerintah melarang adanya oposisi sehingga pemerintah akan langsung menerima caci makian dari publik, termasuk kritisi Rocky Gerung yang cukup pedas.

"Presiden RI Joko Widodo bilang tidak perlu ada oposisi, sehingga pemerintah langsung berhadapan dengan caci makian," kritik Rocky.

Baca Juga: Ridwan Kamil Keluarkan Surat Edaran ke Seluruh Kepala Daerah se-Jabar, Demi Cegah Efek Libur Panjang

Menurutnya, hal ini yang membuat demokrasi di Indonesia semakin menurun dan Rocky juga memberi skor 'A minus' terhadap pemerintah dengan pemaparan, A untuk kebohongan dan minus untuk kejujuran.

Selanjutnya menanggapi hal tersebut, Irma Suryani menyinggung pribadi Rocky Gerung.

"Pertama, saya ingin menyampaikan Nana, kalau mau tau rasanya bagaimana kawin, ya kawin dulu," kata Irma.

"Nah yang kedua, yang ingin saya sampaikan, Rocky ini kan selalu berpersepsi seolah-olah dia paling pintar, paling bener dan paling demokratik, padahal Nana, kalau di jaman Soeharto, orang seperti Rocky ini sudah hilang," lanjutnya.

Baca Juga: Viral, Wanita Paruh Baya Ancam Bakar Kantor Gubernur DKI Jakarta

Setali tiga uang, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengomentari perdebatan antara Rocky dan politikus Nasdem itu, demokrasi di Indonesia ini bukan kebablasan, tapi justru dalam bahaya.

"Terbukti Freedom House mengatakan 2016 kesini, negara Indonesia hanya separuh kebebasan berpendapat, bukan kebablasan," tutur Refly, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube Refly Harun.

Menurut Refly, terdapat persoalan tentang batas dalam kebebasan berpendapat, karena sumuanya di anggap sebagai caci maki dan ujaran kebencian.

Perbedaan pendapat di Indonesia selalu disikapi dengan menyerang pribadi dari orang yang kritis terhadap pemerintah. Bukan mendebat persoalan yang sedang dibahas.

Baca Juga: Sorot Aktivitas Belanja, ShopeePay Deals Rp1 Hadir di Euforia 11.11

"Menurut saya kita masih belum dewasa dalam berpolitik dan dalam berdemokrasi, serta dalam berdebat," ungkap Refly

"Kenapa harus mengungkit masalah personal dalam mendebat lawan bicara seperti perdebatan antara Rocky Gerung dan Irma Suryani, dimana Irma membicarakan persoalan pribadi Rocky dengan mengatakan kalau mau tahu rasanya kawin ya kawin dulu pada acara talkshow Najwa Shihab," lanjutnya.

Refly mengakui bahwa pendapat Rocky Gerung memang sangat kritis dan pedas, namun pendapatnya itu berdasarkan pemikiran dan sesuai logika.

Seharusnya pendukung Jokowi membalas dengan fakta dan data yang ada sebagai pembuktian.

 

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x